Steven pun akhirnya memulai debut pertamanya di RRQ sebagai salah satu roster RRQ. Sejak bergabung dengan RRQ, Steven pun mulai memperkenalkan nama panggungnya yaitu "Marsha No Mercy".
Belum genap setahun bergabung di RRQ, Marsha dan teman-temannya pun berhasil membawa RRQ meraih berbagai juara, seperti Juara 3 MPL Season 1 serta Kuara 1 WOG Djogja Battle Royale.
Ia pun juga pernah tidak terkalahkan sama sekali saat dirinya berhasil menang 13 win streak. Hal ini pun diakui Marsha sebagai salah satu titik baliknya karena ia merasa jumawa atas prestasinya tersebut.
Setelah berkarir dengan RRQ, Marsha pun akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan klub besar lainnya yaitu EVOS. Ia bergabung dengan gamers papan atas lainnya seperti Jonathan Emperor dan Jess No Limit.
Sayangnya, Marsha pun memutuskan untuk keluar dari EVOS di akhir tahun 2018. Hal ini diakui Marsha karena adanya perbedaan prinsip antara dirinya dan manajemen EVOS.
Setelah dari EVOS, Marsha pun kembali bergabung dengan klub e-sports lainnya yaitu Louvre Esports. Bersama Louvre, Marsha dan rekan-rekannya berhasil membawa Louvre keluar sebagai runner-up dalam Piala Presiden Esports 2019, runner-up MPL Season 3, dan runner up pada MSC 2019.
Namun lagi-lagi, karir Marsha sebagai atlet pro player harus kembali ditangguhkan lantaran tim Mobile Legends Louvre Esports akhirnya dibubarkan oleh sang owner, Erick Herlangga.
Hal ini pun membuat penggemar klub Louvre heboh. Keputusan pembubaran tim Mobile Legends Louvre ini pun berbuntut dengan keputusan Marsha untuk mengakhiri karirnya sebagai atlet pro player usai menyelesaikan MPL Season 4 pada tahun 2019.
Sejak saat itu, Marsha pun mulai menggeluti karir sebagai konten kreator di Youtube miliknya, Marsha Ozawa yang saat ini sudah memiliki 2,7 juta subscibers.
Baca Juga: Terjerat Pinjol karena Sepi Job, Bedu Terpaksa Jual Rumah Rp5,5 Miliar
Kontributor : Dea Nabila