Akhir Hidup Mahasiswa Unnes, Copycat Suicide Bisa Jadi Pemicu

Rabu, 11 Oktober 2023 | 12:44 WIB
Akhir Hidup Mahasiswa Unnes, Copycat Suicide Bisa Jadi Pemicu
Ilustrasi mahasiswa UMY yang bunuh diri (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan kasus bunuh diri yang menimpa seorang mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES). Peristiwa itu terjadi di salah satu mall yang ada di Semarang.

Mahasiswa berinisial N itu melakukan aksi bunuh dirinya pada Selasa (10/10/2023) kemarin. Ironisnya peristiwa bunuh dirinya itu bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Indonesia.

N diduga dengan sengaja melompat dari lantai 4 Mall Paragon Semarang. Jasadnya pun ditemukan dengan kondisi tergeletak di jalur parkir di luar gedung.

Tentu saja atas kejadian tak menyenangkan yang menimpa mahasiswanya. Pihak dari Universitas Negeri Semarang turut berduka atas meninggalnya salah satu mahasiswanya itu.

Baca Juga: Sosok Mahasiswi yang Diduga Bunuh Diri di Mal Paragon Semarang, Tinggalkan Sepucuk Surat

"Unnes menyampaikan duka cita atas berpulangnya ananda N. Perwakilan Unnes tadi malam sudah bertemu dengan keluarga almarhumah di RS Kariadi. Keluarga diwakili oleh ibu dan pamannya," Rahmat selaku Kepala Humas Unnes.

Benarkah Korban Bunuh Diri Selalu Berkaitan dengan Kesehatan Mental?

Kasus bunuh diri adalah masalah yang sangat kompleks dan tentu saja melibatkan beberapa faktor penyebab. Dikutip dari laman KlikDokter, faktor psikologis menempati urutan pertama penyebab seseorang melakukan bunuh diri.

Lebih dari 90 persen pelaku bunuh diri adalah orang yang memiliki gangguan kesehatan mental. Biasanya, mereka adalah orang-orang yang tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Tentu saja, bunuh diri ini dalam beberapa kasus berkaitan dengan kesehatan mental yang terganggu. Pasalnya, orang dengan kesehatan mental yang baik mereka masih bisa menggunakan kemampuannya secara maksimal dalam menjalani hidup. Berbeda dengan orang yang memiliki kondisi mental yang terganggu, mereka tak memiliki kemampuan lagi untuk menjalani kehidupan secara maksimal.

Baca Juga: Isi Surat Terakhir Mahasiswi Unnes yang Tewas di Mall Paragon

Hati-Hati Komentarmu Bisa Memicu Copycat Suicide

Tak dapat dipungkiri, peristiwa yang menimpa Mahasiswa Unnes ini menarik publik untuk turut berkomentar. Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berusaha berempati.

Namun, ada hal yang kerap luput dari perhatian. Salah satunya adalah komentar atau berita yang memicu terjadinya copycat suicide. Seperti contoh komentar di bawah ini.

"Tekanan batin memang lebih berat daripada tekanan hidup," komentar seorang warganet, dikutip dari akun base @AREAJULID.

"Tapi tekanan batin berawal dari tekanan hidup, maka itu dia memilih mati daripada hidup," sahut yang lain.

Copycat suicide adalah meniru perilaku bunuh diri setelah mengetahui adanya kabar bunuh diri oleh orang lain. Perlu diwaspadai, berita tentang bunuh diri seorang selebritas dapat memberikan efek peniru yang cukup besar pada individu atau penggemarnya.

Contoh komentar di atas seolah terlalu menyederhanakan alasan bunuh diri dengan menunjuk pada peristiwa atau stress kehidupan negatif baru-baru ini. Padahal, organisasi global sudah memberikan pedoman untuk menghindari hal-hal tersebut, jika ingin turut berempati pun cukup dengan menyampaikan duka cita bagi keluarga yang ditinggalkan tanpa kembali mengulang alasan korban mengakhiri hidupnya.

Catatan RedaksiHidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Anda juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI