Usai Klinik Digeruduk Massa karena Bahas BPA, Richard Lee Kini Kasih Pernyataan Ini

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 11 Oktober 2023 | 09:58 WIB
Usai Klinik Digeruduk Massa karena Bahas BPA, Richard Lee Kini Kasih Pernyataan Ini
Dokter Richard Lee saat memberikan keterangan pers terkait hasil sidang praperadilan dirinya di Jakarta, Rabu (16/11). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Influencer sekaligus dokter kecantikan, Richard Lee meminta pemerintah melabeli tidak hanya kemasan pangan yang mengandung Bisphenol A (BPA) saja tetapi juga galon berbahan PET yang mengandung Etilen Glikol (EG).

"(Semua kemasan) harus (dilabeli) itu wajib dong. Kalau memang benar seperti itu ya harus dilabeli," kata Richard Lee di Jakarta.

Menurutnya, pelabelan setiap kemasan pangan tidak bisa hanya menyasar satu produk tertentu saja. Belakangan, Richard Lee memang tengah fokus membahas isu BPA dalam kemasan galon guna ulang.

Meski tidak memahami lebih dalam terkait isu BPA, dia mendapat informasi kalau senyawa tersebut bisa berdampak buruk dalam jangka panjang. Meski demikian, banyak kalangan yang mempertanyakan kapasitas dan objektifitas Richard dalam membahas BPA.

Ilustrasi Kemasan plastik mengandung BPA. (Dok: Elements Envanto)
Ilustrasi Kemasan plastik mengandung BPA. (Dok: Elements Envanto)

Penyebaran informasi yang tidak berimbang itu membuat publik geram. Informasi yang disebarkan Richard juga membuat publik resah dan membingungkan dengan niatan untuk menakut-nakuti agar menghindar dari mengonsumsi produk tertentu. Alhasil, massa pun sempat menggeruduk kantor praktek praktisi medis kemolekan fisik tersebut.

Mereka meminta influencer yang tengah dirundung kasus penistaan agama ini memberikan informasi yang berimbang terkait kemasan pangan. Hal ini mengingat bahaya BPA yang digemborkan belum terbukti secara empiris.

Banyak publik yang telah mengonsumsi air dalam AMDK guna ulang yang disebut-sebut terpapar BPA tidak menderita gangguan kesehatan apapun. Berbeda dengan kandungan EG dan Dietilen Glikol (DEG) yang jelas-jelas telah menyebabkan ratusan kematian pada anak akibat gagal ginjal akut.

Secara fakta dan penelitian, juga belum ada kandungan BPA dalam kemasan pangan yang melebihi ambang batas alias masih dalam kategori aman. Kemasan galon juga telah melalui sejumlah tahapan uji keamanan dan telah mendapatkan kategori food grade.

Meski telah di geruduk massa, Richard membantah bahwa konten "bahaya BPA" yang dipublikasikannya itu merupakan pesanan pihak tertentu. Dia juga mengaku tidak mengetahui adanya persaingan usaha dibalik isu bahaya BPA yang belakangan berkembang di publik.

Baca Juga: Profil Indi Jung, Influencer Seksi ke Bioskop Tanpa Pakaian Dalam, Gak Khawatir Kursi Bioskop Kotor?

"Kalau saya buat konten ya tidak ada sedikitpun kerjasama dengan orang, itu semua murni karena melihat ada keresahan," kilahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI