Menguak Kepribadian Eksplosif Kompulsif Jessica Wongso, Disebut Jadi Pemicu Pembunuhan Mirna Salihin

Rabu, 11 Oktober 2023 | 08:15 WIB
Menguak Kepribadian Eksplosif Kompulsif Jessica Wongso, Disebut Jadi Pemicu Pembunuhan Mirna Salihin
Cuplikan trailer film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso (youtube.com/Netflix Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus kopi sianida kembali buah bibir setelah film dokumenter Netflix Ice Cold tayang, salah satunya menyebutkan Jessica Wongso tega membunuh sahabatnya Wayan Mirna Salihin karena memiliki karakter psikologis eksplosif kompulsif, apa itu?

Fakta ini disampaikan Ketua Tim Jaksa Ardito Muwardi saat diwawancarai tim produksi film dokumenter, yang didapatkan berdasarkan keterangan psikolog dan psikiater yang memeriksa kesehatan mental Jessica Wongso, terpidana pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin.

"Kemudian, didukung juga keterangan dari ahli psikologi dan ahli psikiatri bahwa Jessica-lah yang memiliki karakter psikologis eksplosif kompulsif," kata Ardito di film tersebut dikutip suara.com, Rabu (11/10/2023).

Di saat yang berbeda, dalam persidangan Kriminolog Universitas Indonesia, Dr. Ronny Nitibaskara menyebutkan berdasarkan pembacaan wajah Jessica juga disebut punya sifat pendendam saat dirinya sakit hati.

Baca Juga: 5 Sineas Indonesia yang Terlibat Pembuatan Ice Cold, Dokumenter Netflix yang Disebut Penipu oleh Ayah Mirna Salihin

"Sakit hati ya, dendam, membuat sunyi, ingin diperhatikan narsisnya keluar, kayak anak kecil, cukup dengan melihat fisiognomi raut muka dan sebagainya itu, ini orang tipe pendendam," kata Dr.Ronny di persidangan 2016 silam.

Sementara itu melansir Healthline, psikologis eksplosif kompulsif masuk kategori gangguan eksplosif intermiten (IED), yaitu suatu kondisi yang melibatkan ledakan kemarahan, agresi, atau kekerasan secara tiba-tiba. Reaksi-reaksi ini cenderung tidak rasional atau tidak proporsional.

Terdakwa Jessica Kumala Wongso menjalani persidangan yang beragendakan pembacaan vonis oleh majelis hakim di Pengadilan Jakarta Pusat, Kamis (27/10). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud] (suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Terdakwa Jessica Kumala Wongso menjalani persidangan yang beragendakan pembacaan vonis oleh majelis hakim di Pengadilan Jakarta Pusat, Kamis (27/10). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud] (suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Tidak hanya tiba-tiba, IED membuat pemilik kepribadian ini sering hilang kesabaran, dan ledakan emosinya berulang-ulang. Bahkan orang IED sangat mungkin mengamuk, merusak properti atau menyerang orang lain secara herbal atau fisik.

Sedangkan perilaku kompulsif adalah  suatu gangguan anxeietas atau kecemasan, di mana pikiran dipenuhi dengan pikiran yang menetap dan tidak dapat dikendalikan dan individu.

Bahkan individu tersebut seolah dipaksa untuk terus-menerus mengulang tindakan tertentu, menyebabkan distress yang signifikan dan mengganggu keberfungsian sehari-hari.

Baca Juga: Reza Indragiri Ngaku Ditelepon Pemegang Otoritas, Minta Berhenti Bicarakan Kasus Jessica Wongso

Salah satu contoh kompulsif yang paling dikenali awam yaitu OCD, dengan tindakannya mencuci tangan berulang kali dan secara berlebihan. Mengatur barang atau benda secara simetris. Memeriksa pintu yang sudah dikunci berulang kali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI