Suara.com - Kesetaraan gender ternyata bukan sekadar pendidikan maupun karier, tapi juga perempuan bisa diperhitungkan dalam bidang bisnis. Pertanyaanya, gimana cara pengusaha perempuan Indonesia merambah pasar luar negeri?
Dijelaskan Penggerak Modest Fashion and Womenpreneur Summit atau MFWS 2023, Ayu May Fakih mengingatkan pentingnya pengusaha perempuan saling kolaborasi untuk menurunkan risiko kegagalan saat berusaha menjangkau pasar luar negeri.
"Tapi kalau kolaborasi kita bisa belajar bahwa eror itu bisa diminimalisir, kita belajar sama orang di negara tersebut," ujar Ayu melalui keterangan MFWS 2023 yang diterima suara.com, Selasa (10/10/2023).
Ayu menambahkan, meski pengusaha perempuan ingin membawa ekspansi bisnisnya ke negara tetangga seperti Malaysia, yang dianggap punya pasar tidak jauh berbeda dengan Indonesia tapi tetap ada behaviour atau budaya masyarakat Negeri Jiran itu yang perlu dipelajari, dan kolaborasi ini bisa memangkas waktu.
"Kalau belajar sendiri itu butuh waktu butuh uang yang nggak sedikit, ketika kita kolaborasi kita memangkas itu, kita bisa langsung tahu poin apa yang harus dipelajari tanpa harus merasakan eror, rugi, tujuannya kita berkolaborasi itu, kita bisa saling support apa yang jadi kelemahan kita," jelas Ayu.
Inilah sebabnya perempuan yang juga Direktur Kreasi Mode International itu mengingatkan, pengusaha perempuan untuk memiliki target yang ingin dicapai dengan karier maupun brand usaha yang dimilikinya. Salah satunya, menetapkan satu negara yang bakal jadi target pasar pertama.
"Kalau mereka udah punya target ke suatu negara pasti akan diikhtiarkan, tapi tentu tidak mudah untuk bisa mengetuk meyakinkan di negara tersebut kita punya usaha, pasti akan di checking background, terus kemudian kesiapan dari tim semuanya itu butuh," kata dia.
Ayu menambahkan, penting juga pengusaha perempuan pemilik brand lokal untuk bertemu dan belajar langsung dengan brand dunia yang berhasil ekspansi ke berbagai negara.
Inilah sebabnya Ayu siap memboyong tidak kurang dari 350 orang peserta perempuan pengusaha ke tiga negara Malaysia pada Desember 2023, Brunei pada Juli 2024 dan Turki pada November 2024 untuk mau belajar dan membuka kolaborasi dengan berbagai brand mancanegara.
Baca Juga: Seru Banget! Kolaborasi McDonald's dan Pokemon Go Hadirkan Pengalaman Menarik untuk Pelanggan
Acara yang digadang-gadang bisa jadi support system women to women ini juga terdiri dari pemimpin perempuan yang peduli pada isu ekonomi perempuan, dan modest fashion brand. Khusus untuk pemilik modest fashion brand, akan secara khusus di highlight melalui fashion show.
"Kita tidak membatasi baik agama maupun ras, kita di sini di bawah payung womanpreneur, di bawah payung pengusaha perempuan," pungkas Ayu.