Suara.com - Kasus kematian Mirna Salihin yang disebut-sebut akibat menenggak racuk sianida yang dicampur dalam kopinya kembali mencuat dan menjadi perbincangan publik.
Hal itu setelah dirilisnya film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso di layanan tv berbayar Netflix pad akhir September lalu.
Dalam kasus yang terjadi pada awal 2016 itu, Jessica Wongso divonis bersalah dan dihukum 20 tahun penjara karena danggap sebagai pelaku yang mencampur racun sianida dalam kopi yang diminum Mirna.
Namun kasus tersebut masih menjadi kontroversi hingga kini. Ada sebagian pihak yang menyatakan Jessica tidak bersalah dalam kasus itu.
Meski begitu, ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin tetap bersikeras kalau putrinya dibunuh oleh Jessica.
Edi juga lantas angkat bicara mengenai film dokumenter Ice Cold itu. Menurutnya, film tersebut berupaya menggiring opini publik bahwa Jessica Wongso tak bersalah.
“Warga Indonesia jangan terkecoh oleh Netflix,” tegas Edi, Dalam sebuah talkshow yang dipandu oleh Karni Ilyas.
Edi mengatakan, Netflix mencoba mencari keuntungan finansial dari kasus yang menimpa anaknya. Bahkan ia mengaku tertipu oleh film dokumenter itu.
"Netflix itu, saya ketipu sama dia. Jadi Netflix itu adalah orang Singapura yang punya, namanya Jessica Wong. Nah syuting kita, director dan sutradaranya Rob Sixmith. Saya gak dapat apa-apa dari dia," ujarnya.
Baca Juga: Ayah Mirna Jelaskan Netflix Adu Domba Jokowi vs Rakyat, Karni Ilyas Delongop Kena Mental
Pernyataan Edi mengenai pemilik Netflix bernama Jessica Wong lantas mengusik rasa penasaran publik.