Suara.com - Masih heboh TikTok Shop ditutup karena merusak ekosistem UMKM lokal hingga membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) khawatir karena mengancam pasar offline Indonesia. Pertanyaanya, memang sepenting itu ya ekosistem untuk pengusaha muda?
Sebagai Coach Enterpreneur sekaligus Founder Proxsis & Co, Rudi Maulana menjelaskan pentingnya ekosistem untuk melindungi pengusaha muda agar usaha yang digeluti bisa besar dan berkembang Sehingga usaha baru tidak mudah jatuh dan mati karena kalah bersaing dengan usaha yang sudah stabil dan besar.
Menariknya Rudi, menyebut ekosistem ini dengan istilah Sandbox yang sempat populer beberapa waktu lalu karena booming diceritakan dalam drama Korea Selatan Start Up.
"Kita menyediakan sandbox. Kenapa sandbox? karena jika usaha yang baru berdiri itu jatuh bangun beberapa kali pun dia nggak mati, karena ekosistemnya dibatasi tidak boleh ada yang sembarangan masuk, maupun harus konsisten belajar, ditambah karena hanya di sandbox saja pasirnya tidak akan mengotori orang lain," ujar Rudi melalui rilis HUT ke-18 Proxsis & Co tema Planet, People dan Prosperity yang diterima suara.com, Sabtu (7/10/2023)
Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Dipanggil Jokowi Ke Istana Sore Ini, Ada Apa?
Rudi menambahkan, meski ada sandbox atau ekosistem untuk pengusaha muda tidak lantas boleh manja karena dilindungi, tapi harus ada target-target yang perlu dicapai. Berikut ini tips dari Rudi untuk karyawan muda yang ingin banting stir jadi pengusaha mua, yang perlu diperhatikan.
1. Eksplorasi dengan Kreativitas dan Inovasi
Lantaran sudah ada ekosistem yang melindungi, maka pengusaha pemula bisa lebih tenang dan nyaman bereksplorasi dengan kreativitas menuangkan ide-ide untuk membuka usahanya. Hal ini selaiknya, anak kecil yang bebas bermain di kotak pasir tanpa takut terluka, karena ada batasan yang melindungi.
"Jadi saat masuk perusahaan seperti Proxsis yang menyediakan latihan, inkubasi, coaching, dan mentoring maka bakat dan kemampuan enterpreneur dengan sendirinya akan muncul," papar Rudi lagi.
2. Harus Mau Didorong
Baca Juga: Melihat Beragam Produk Kerajinan UMKM Lokal di INACRAFT 2023
Setelah menjalani sederet pelatihan di ekosistem tersebut, pengusaha muda juga nantinya bakal mendapat dorongan dan motivasi agar mau terus bereksplorasi dan berkreativitas sampai akhirnya jadi pengusaha mandiri.
"Semuanya ini terjadi di sandbox, tapi setelah mandiri kita nggak bisa lepas harus terus diawasi juga," kata Rudi.
3. Mau Berkembang Lebih Besar
Setelah terbukti bisa berjalan dan mandiri hingga berkembang di dalam ekosistem sandbox, Rudi mengatakan pengusaha pemula harus mau berkembang lebih jauh. Sehingga nantinya akan dipertemukan dengan ekosistem yang lebih besar, karena di sistem sebelumnya usaha tidak bisa tumbuh lebih besar karena wadahnya tidak cukup.
"Jadi setelah mereka mandiri harus mau berkembang bertemu dengan usaha yang sama besar dengannya lalu bekerjasama. Hal inilah yang disebut dengan Proxsis Universe, tantangannya yaitu mereka menjaga agar tidak keteteran, terlebih apabila usaha menerima proyek yang lebih besar," jelasnya.
4. Harus Bisa Berjualan
Rudi mengakui banyak pengusaha muda yang tidak ingin terlibat dalam penjualan, hanya karena bakatnya memasak tapi ia tidak ingin memasarkan. Pola pikir dan mindset inilah yang keliru, menurut Rudi sekeren dan sehebat apapun bakatnya akan percuma jika tidak bisa berjualan.
"Pertama kali minimal bisa jualan dulu, jago bikin kue aja itu nggak bisa, karena tetap harus belajar jualan, seperti ingin buka bisnis konsultan, makanya harus support SDM-nya untuk jualan jasa," jelas Rudi.
"Setelah bisa jualan, berikutnya harus kejar profit (keuntungan), waktu kejar profit harus benar-benar ada keuntungan. Terakhir baru belajar kembangkan sistem lebih keren, jadi nggak hanya heroik sendirian, tapi harus bikin sistem SOP atau sistem kerjanya harus jelas," pungkas dia.
Sementara itu, dalam perayaan ulang tahun Proxsis & Co ini telah dilakukan juga penandatanganan MOU antara Gerakan Wakaf Indonesia dengan PT Synnovac Kapital Indonesia, sebagai bagian dari salah satu tema yaitu Prosperity.
Kerjasama ini rencananya akan memperkuat sinergi dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing pihak dengan pengembangan dan pemberdayaan wakaf di Indonesia untuk kemaslahatan umat dan kemajuan usaha sesuai dengan syariat. Kerjasama ini juga telah melahirkan beberapa kesepakatan diantaranya literasi, edukasi dan crowdfunding.