Suara.com - Nama Ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan Salihin mencuat ke publik usai film dokumenter Kopi Sianida Netflix dirilis. Publik menaruh kecurigaan kepada sosok ini karena dalam film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tersebut, Edi Darmawan Salihin mengaku dirinya mengeluarkan uang untuk melawan Jessica Wongso.
Beberapa perkataan dan sikap yang diperlihatkan Edi Darmawan dalam film itu dinilai publik cukup arogan. Bahkan tidak sedikit warganet yang kemudian menaruh curiga kepada ayah Mirna, Edi pun ditempatkan sebagai pusat konspirasi kasus kopi sianida.
Beberapa saat yang lalu, Edi Darmawan Salihin mengeluarkan poin-poin pembelaan. Seperti apa poin-poin pembelaan Ayah Mirna Salihin ini?
Poin-poin pembelaan itu bisa kita dengarkan dalam wawancara dengan Karni Ilyas. Melalui channel Youtube Karni Ilyas Club, berikut kami ringkaskan poin-poin pembelaan ayah Mirna Salihin paska rilis film dokumenter Neflix.
Baca Juga: Cerita Otto Hasibuan Dibayar Semangkuk Bubur oleh Ayah Jessica Wongso, Auto Dibantai Edi Darmawan
1. Baginya, Netflix Menipu
Pada wawancara dengan Karni Ilyah, Ayah Mirna Salihin berkata, menurutnya dia telah tertipu oleh Netflix. Menurutnya yang ditayangkan di Netflix itu tidak sesuai dengan kenyataan.
Ia menambahkan bahwa Netflix itu mencari uang, sehingga mengadu domba penonton. Dia berpesan agar tidak nonton Netflix.
2. Larangan Autopsi
Netizen juga ingat bahwa pihak keluarga Mirna menolak untuk dilaksanakan autopsi secara keseluruhan terhadap jenazah Mirna.
Baca Juga: Ayah Mirna Ungkap Bukti yang Diklaim Momen Jessica Wongso Masukkan Sianida ke Kopi Putrinya
Mengenai hal ini, ayah Mirna membantah rumor tersebut dan menjelaskan di acara Karni Ilyas Club bahwa saat itu seluruh keluarga sudah berada di rumah duka dan Mirna sudah siap untuk dimakamkan.
Namun ia didatangi oleh Krishna Murti dengan kepala dokter dari Kramatjati, menjelaskan bahwa Mirna harus diautopsi. Autopsi kemudian dilakukan sesuai dengan aturan, dimulai dengan mengambil sampel, kalau sudah ketemu selesai.
Kalau belum ketemu sesuatu, maka akan dilakukan pembedahan secara keseluruhan untuk mengetahui penyebab kematian Mirna yang sebenarnya.
Ayah Mirna yang mendengar berita tersebut syock, sehingga dia berpikir pasti ada yang tidak beres. Kemudian dia bermusyawarah kepada keluarganya, terutama ibu Mirna. Menurutnya Ibu Mirna mengijinkan dilakukan autopsi karena Mirna sudah tiada, sebaiknya diketahui penyebab kematiannya dengan jelas.
Edi mengaku sudah curiga kepada Jesscia, meskipun begitu dia tidak mau menuduh Jessica karena putrinya berteman dengan Jessica. Namun, setelah autopsi, ia yakin Jessica yang melakukannya.
3. Hubungannya dengan Edi Sambo
Perkara kasus Kopi Sianida Mirna ini disebut netizen semakin mencurigakan ketika nama Ferdy Sambo turut terlibat di dalamnya. Mengenai hal ini ayah Mirna Salihin mengeluarkan pembelaan.
Berdasarkan penjelasan Edi Darmawan, Ferdy Sambo tidak ikut penyelidikan. Ia menjelaskan polisi yang menangani kasus Mirna adalah polisi kesatuan Unit 1, dipimpin oleh Hendro Sukmono.
"Kenapa Pak Sambo dibawa-bawa? Saya nih paling tahu siapa Sambo, siapa Krishna Murti, siapa si Hendro, jadi yang ngurus (kasus kopi sianida) ini tuh unit satu," kata Edi Darmawan.
Atasan Hendro Sukmono adalah Krishna Mukti. Dia memang mengenal Ferdy Sambo, tetapi ia sama sekali tidak ikut campur dalam penyelidikan. Edi Darmawan pun meminta publik untuk tidak terus menerus memojokkan mereka.
"Ini tuh dia (Hendro) yang nanganin, mentornya Pak Krishna, jadi saya tahu persis. Pak Sambo kita kenal, baik, tapi gak ada ikut campur dia," ungkap Edi.
"Sama sekali, boleh dibilang mendekati nol. Jadi tolonglah jangan dikait-kaitkan, pemirsa, izin saya, itu Pak Sambo gak ada urusannya," imbuhnya.
4. Uang Asuransi Mirna
Mengenai kecurigaan Edi Darmawan Salihin mendapatkan uang asuransi setelah kematian Mirna sebesar 69 milyar dibantah oleh Edi Darmawan.
Bahkan dia menantang netizen untuk menemukan tersebut jika benar-benar ada. Dia menyatakan jika menerima uang tersebut, dia akan memberikannya kepada Karni Ilyas untuk bangun masjid dan dibagikan kepada kaum duafa.
Demikian itu poin-poin pembelaan ayah Mirna Salihin terhadap kecurigaan netizen.
Kontributor : Mutaya Saroh