Menko Luhut Binsar Pandjaitan Bedrest karena Sakit, Efek Kerja Berlebihan karena Kebanyakan Jabatan?

Sabtu, 07 Oktober 2023 | 12:05 WIB
Menko Luhut Binsar Pandjaitan Bedrest karena Sakit, Efek Kerja Berlebihan karena Kebanyakan Jabatan?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) diminta bedrest oleh dokter. Hasilnya tidak sedikit yang mengaitkan kondisi sakitnya karena jabatan dan tugasnya yang banyak. Memang dampak overwork atau kerja berlebihan apa saja ya?

Kondisi Luhut diminta dokter istirahat total ini dibenarkan Jubir Menko Marves, Jodi Mahardi yang berharap kondisi atasannya itu cepat pulih. Bahkan ia juga meminta dukungan masyarakat agar mau mendoakan menteri andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

"Kami ingin menginformasikan bahwa saat ini Pak Luhut berada dalam kondisi yang baik. Berdasarkan anjuran dokter, beliau diminta untuk melakukan bedrest guna mempercepat pemulihan kesehatannya," kata Jodi, Jumat Oktober 2023.

"Kami mohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat agar Pak Luhut segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala. Terima kasih atas perhatian dan doanya," lanjut Jodi.

Baca Juga: Izin Operasi Terbit, Hari Ini Jokowi Resmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Serangan, Bali, Selasa (25/7/2023) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Serangan, Bali, Selasa (25/7/2023) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

Sebagai salah satu menteri Jokowi, Luhut memang terbilang istimewa karena selain ditunjuk sebagai Menko Marves dirinya menerima berbagai jabatan khusus dari presiden. Dari mulai Kepala Staf Kepresidenan, Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, Koordinator PPKM Jawa-Bali, Ketua Tim Gerakan Nasional BBI, Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Ada juga ia mengemban tugas sebagai Ketua Satgasus Percepatan Realisasi Investasi di IKN (ibu kota negara) di Kalimantan. Hingga yang terbaru dirinya ditunjuk Jokowi untuk mengurus masalah polusi udara akut yang melanda Jakarta dan sekitarnya.

Sementara itu melansir Cleveland Clinic, bekerja memang baik untuk kesehatan fisik dan pikiran. Tapi bekerja berlebihan bisa jadi bumerang untuk kesehatan, dan bisa berdampak parah.

Apalagi saat ini banyak orang bekerja lebih dari 40 jam seminggu sehingga di luar batas normal. Alasannya beragam dari mulai hambatan kerja jarak jauh hingga dalih kekurangan staf. Hasilnya banyak orang sulit bekerja.

Berikut ini 5 efek buruk kerja berlebihan yang perlu diwaspadai:

Baca Juga: Kereta Cepat Nyambung Sampai Surabaya, Simak Bocoran Rutenya

1. Tidak Cukup Tidur

Tidur meningkatkan kesehatan fisik dan mental, jadi melewatkannya bisa memperburuk penanganan stres dan kemampuan memecahkan masalah, bahkan lebih sulit sembuh dari sakit.

2. Lupa Makan Siang

Jika kerja berlebihan, maka lupa makan siang adalah masalah umum yang dialami. Sedangkan tidak makan atau melewatkan waktu makan dapat menyebabkan kadar gula darah turun. Bahkan bisa menyebabkan makan berlebihan dan tidak sehat di kemudian hari.

3. Tidak Sempat Olahraga

Saat terlalu sibuk, hasilnya olahraga jadi tidak ada waktu. Padahal idealnya minimal olahraga 150 menit dengan intensitas sedang dan 75 menit intensitas berat per minggu. Kebiasaan buruk ini bisa meningkatkan kolesterol, sulit mengontrol tekanan darah, hingga meningkatkan sakit jantung maupun diabetes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI