Suara.com - Syahrul Yasin Limpo telah resmi mengajukan surat pengunduran diri kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis (5/10/2023).
Pengunduran diri itu diajukan setelah Syahrul Yasin Limpo dikabarkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
Sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo juga dikabarkan hilang kontak saat melakukan kunjungan ke luar negeri usai kabar ditetapkan menjadi tersangka itu.
Kursi menteri dari Partai NasDem di kabinet Indonesia Maju kini tinggal tersisa satu setelah SYL mengundurkan diri.
Baca Juga: 9 Catatan Hitam Ketua KPK Firli Bahuri: Terkini 'Skandal' Peras Mentan SYL
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menjadi satu-satunya menteri dari Partai NasDem yang tersisa di kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi memberi jatah tiga kursi menteri untuk Partai NasDem usai Pilpres 2019. Johnny G Plate yang sempat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian, dan Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri LHK.
Namun, Johnny G Plate terseret kasus korupsi BTS Kominfo sehingga ia harus dipecat dari jabatannya sebagai Menkominfo. Kini ia ditahan Kejaksaan Agung dalam kasus korupsi tersebut.
Syahrul Yasin Limpo menyusul Johnny G Plate yang menghadapi kasus dugaan korupsi. Bahkan, namanya dikabarkan telah menjadi tersangka meski KPK belum mengumumkannya.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memastikan bahwa kadernya Siti Nurbaya tidak akan ditarik dari kabinet Jokowi.
Baca Juga: SYL Mundur, Falsafah Bugisnya Kembali Disinggung : Ada Saatnya Kau Dipermalukan
"Kita berdoa mudah-mudahan tidak terjadi. Jadi, Mbak Baya jalankan saja sebagaimana mestinya," ujar Surya Paloh di NasDem Tower.
Surya Paloh juga menegaskan bahwa Siti Nurbaya Bakar tidak berkaitan dengan dugaan korupsi yang dialami SYL. Menurutnya, Siti Nurbaya bekerja profesional sesuai dengan tugas dan fungsinya di kabinet.