Malaysia Salahkan Kabut Asap Impor dari Indonesia, Diduga Berasal dari Pembukaan Lahan Sawit

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 06 Oktober 2023 | 11:53 WIB
Malaysia Salahkan Kabut Asap Impor dari Indonesia, Diduga Berasal dari Pembukaan Lahan Sawit
Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) Siak tampak hilang akibat kabut asap, Rabu (4/10/2023) pagi. [Suara.com/Alfat Handri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malaysia terus mengeluhkan kabut asap yang diduga berasal dari kebakaran hutan di wilayah Indonesia. Menteri Lingkungan Malaysia itu bahkan mendesak Indonesia dan negara-negara lain di Asia Tenggara segera bertindak untuk tidak menganggap sepele dan segera mengatasi masalah lingkungan ini .

Dikutip dari laporan Reuters pada Jumat (6/10/2023), kualitas udara di Malaysia mencapai tingkatan yang sangat tidak sehat. Hal ini pula yang menjadi alasan Pemerintah Kuala Lumpur untuk menyalahkan kebakaran hutan di Indonesia sebagai penyebabnya.

Laporan yang sama menyebut, asap yang berasal dari pembakaran hutan untuk membuka lahan baru perkebunan kelapa sawit di Indonesia, terutama Sumatera dan Kalimantan diduga kuat sebagai penyebab utama kabut asap yang terus terjadi di Malaysia.

Dampaknya, masyarakat terancam mengalami gangguan kesehatan, dan kekhawatiran bagi para pelaku industri pariwisata serta maskapai penerbangan. Banyak dari perusahaan yang memiliki perkebunan ini adalah perusahaan asing atau terdaftar di bursa saham luar negeri.

Baca Juga: Penyekatan Kebakaran Hutan Gunung Lawu, Sumber Air dan Jaringan Pipa Jadi Fokus Utama

Para ilmuwan menyatakan bahwa kebakaran yang mengakibatkan penyebaran kabut asap ke seluruh wilayah pada tahun 2015 dan 2019 membakar jutaan hektar lahan dan menghasilkan rekor baru emisi negara itu.

Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad dalam keterangan resminya yang disampaikan Reuters, menuturkan, ia telah mengirimkan surat kepada mitranya di Indonesia, yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, pekan ini terkait kabut asap.

"Kami menyampaikan surat kami untuk memberitahu pemerintah Indonesia dan menyerukan mereka agar mengambil tindakan mengenai masalah ini," ucap Nik Nazmi dalam wawancara dengan Reuters.

"Kita tidak bisa terus menganggap kabut asap sebagai sesuatu yang normal," ujarnya lagi.

Baca Juga: Semakin Meluas, Kebakaran Hutan Gunung Lawu Mencapai 60 Hektar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI