Silat Lidah Surya Paloh Kini Ogah Bubarkan NasDem Meski Kadernya Korupsi

Jum'at, 06 Oktober 2023 | 10:32 WIB
Silat Lidah Surya Paloh Kini Ogah Bubarkan NasDem Meski Kadernya Korupsi
Silat Lidah Surya Paloh Kini Ogah Bubarkan NasDem Meski Kadernya Korupsi (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pernah mengumbar janji akan membubarkan partainya jika ia menemui ada salah satu kader yang melakukan tindak pidana korupsi.

Ikrar janji tersebut disampaikan langsung oleh Paloh pada 3 Juni 2015 di acara pembekalan caleg Partai NasDem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Pusat.

"Tidak layak Partai NasDem dipertahankan (bila ada kader yang terbukti korupsi)" kata Paloh kala itu.

Delapan tahun telah berlalu, kini satu per satu kader NasDem ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPN) atas dugaan tindak pidana korupsi. Apakah janji Surya Paloh akan ditepati?

Baca Juga: Mau Mundur dari Mentan Hari Ini, SYL: Jangan Hakimi, Saya Siap Hadapi

Alih-alih menepati janji sucinya delapan tahun lalu, Surya Paloh justru meralat ucapannya tersebut. Ia mengklaim pernyataannya itu disalah artikan.

"Enggak demikian meaning-nya. Enggak ada yang lebih tolol dari ketum partai yang mengatakan kalau ada kader partai yang korupsi partai dibubarkan, bodoh dia," kata Surya Paloh di Kantor DPP Partai NasDem, Kamis (5/10/2023).

Paloh mengakui ucapannya itu salah sebab arti dari pernyataannya delapan tahun lalu tidak demikian.

"Itu saya salah, memang tidak ada itu. Meaning-nya bukan begitu," ungkap Paloh.

Paloh mengklaim, pernyataan yang diucapkan medio 2015 lalu bermakna semangat untuk memberantas korupsi. Sebagai wadah memperjuangkan anti korupsi, justru NasDem harus terus bertahan untuk meneruskan semangat melawan korupsi.

Baca Juga: Mendung Di Markas NasDem: Kadernya Kembali Terbelit Korupsi, Hati Surya Paloh Teriris Sedih

Meski demikian, Paloh tak bisa menjamin jika kadernya melakukan perbuatan tercela atau penyusup.

"Anak-anak negeri ini yang datang dengan penuh cita-cita, idealisme, pengabdian, berjuang bersama dalam satu partai harus menjadi korban karena satu dua orang yang tidak tepat, itu tidak benar," ujar Paloh.

"Jadi, intinya saya mengoreksi bukan itu sebenarnya," imbuh Paloh.

Seperti diketahui, dalam satu tahun terakhir sudah ada dua kader NasDem yang duduk di kursi menteri terjerat kasus korupsi.

Kader pertama NasDem yang terjerat korupsi adalah eks Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate yang menjadi tersangka kasus BTS 4G dengan total kerugian Rp 8 triliun. Saat ini Johnny masih menjalani persidangan.

Selanjutnya gantian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang dikabarkan sudah ditetapkan menjadi tersangka atas kasus korupsi di Kementerian Pertanian.

Syahrul sempat 'menghilang' selama beberapa hari di luar negeri setelah kabar status tersangka tersebut berhembus. Kini ia sudah kembali ke Indonesia dan langsung mengajukan pengunduran diri dari kursi Menteri Pertanian.

KPK saat ini sedang mengusut tiga klaster dugaan tindak korupsi di tubuh Kementerian Pertanian. Ketiga klaster tersebut antara lain gratifikasi, tindak pidana pencucian uang dan jual beli jabatan.

Penyidik juga telah melakukan penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo selama berjam-jam. Hasilnya penyidik menemukan uang puluhan miliar dalam bentuk rupiah dan mata uang asing serta 12 pucuk senjata api.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI