Kasus kematian Wayan Mirna Salihin terus menjadi sorotan setelah film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix.
Pengakuan-pengakuan Jessica di persidangan pada 2016 lalu pun kembali diungkit pubik, salah satunya saat ia mengungkapkan pernah dirayu seorang polisi di Polda Metro Jaya.
Jessica mengaku pernah menjalani hipnoterapi tanpa didampingi oleh penasihat hukumnya. Hal tersebut diungkap dalam persidangan yang dilaksanakan pada Rabu, 28 September 2016 silam.
"Itu (hipnoterapi) sebelum saya jadi tersangka. Lagi BAP di ruang penyidik, lalu saya diminta pergi ke ruangan lain. Ada beberapa orang, saya enggak pernah kenalin siapa. Saya ingat ada Pak Herry Heryawan (eks Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya saat itu)," kata Jessica dalam persidangan.
Baca Juga: Edi Darmawan Cerita Sempat Kasih Napas Buatan ke Mirna Salihin, Netizen Sebut Tak Masuk Akal
Di ruangan lain tersebut, Jessica diminta untuk duduk dan diberikan sejumlah pertanyaan. Ia juga mengaku mendadak lemas seketika.
Terkait hipnoterapi yang ia alami, Jessica tidak mengetahui apakah turut masuk ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) ataukah tidak. Namun, yang ia ingat setelah melaksanakan hipnoterapi, ada salah satu pejabat Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan yang pada saat itu sempat merayunya dan menyebut bahwa Jessica merupakan tipe wanita idaman.
"Saya cuma dapat pertanyaan, ‘Kamu pacaran butuh yang seagama atau tidak? Kamu tipe saya banget. Saya enggak tahu maksudnya dia bilang begitu apa? " ungkap Jessica.
Lantas, seperti apakah profil dan biodata Herry Heryawan, polisi yang disebut rayu Jessica Wongso?
Profil dan Biodata Herry Heryawan
Baca Juga: Sedotan Kopi Mirna Bikin Hakim Yakin Jessica Pembunuhnya, Tapi Hilang Dibuang Pelayan Kafe
Brigjen Herry Heryawan adalah lulusan Akademi Kepolisian pada tahun 1996. Ia merupakan seorang perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Disidik Densus 88 Antiteror.
Herry Heryawan lahir di Ambon, 23 Februari 1972. Ia dikenal sebagai polisi garang yang memiliki keahlian di bidang reserse. Herry Heryawan selalu terlibat dalam pengungkapan kasus besar.
Tak hanya mahir di bidang reserse, polisi yang lebih akrab dengan sapaan Herimen tersebut juga piawai dalam menangani kasus terorisme.
Sebelum menjabat sebagai Disidik Densus 88 Antiteror, Herry sempat menjabat sebagai Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya di tahun 2019, lalu Analisis Kebijakan Madya Bidang Penindakan Densus 88 pada tahun 2017.
Herry Heryawan juga pernah menjabat sebagai Kapolresta Depok pada tahun 2016 dan di tahun tersebut ia juga pernah menjabat sebagai Wadirreskrimum Polda Metro Jaya.
Sejumlah kasus besar pernah diungkap olehnya, seperti gembong teroris Noordin Mohammad Top yang ditangkap pada 2009 lalu. Ia juga pernahterlibat dalam penangkapan pimpinan Jamaah Islamiyah Indonesia Abu Bakar Ba’asyir pada 2010.
Sosok John Kei dan Hercules juga diketahui pernah berurusan dengannya. Tak hanya fokus sebagai anggota Polri, Herimen ternyata sudah menulis sejumlah buku, beberapa di antaranya Himpunan Perundang-Undangan tentang Free Trade Zone pada tahun 2010, RESMOB “To Serve and To Protect People" pada 2012.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa