Peran Krishna Murti di Kasus Kopi Sianida: Rela Jatuhkan Harga Diri, Diduga Paksa Jessica Wongso Ngaku Bunuh Mirna

Kamis, 05 Oktober 2023 | 14:22 WIB
Peran Krishna Murti di Kasus Kopi Sianida: Rela Jatuhkan Harga Diri, Diduga Paksa Jessica Wongso Ngaku Bunuh Mirna
Profil Krishna Murti (Instagram/@krishnamurti_bd91)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Film Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso membuat gempar publik. Salah satu figur yang kini disorot adalah Krishna Murti

Hal itu tak lepas dari pengakuan Jessica Wongso yang menyebut bahwa ia dipaksa mengaku sebagai pembunuh Mirna Salihin oleh Krishna Murti yang saat itu menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Setelah viral pengakuan Jessica di film Ice Cold yang tayang di Netflix, akun media sosial Krishna Murti diserang warganet. Banyak yang berkomentar membahas karma dan pembalasan dari Tuhan.

Memangnya, apa peran Krishna Murti di kasus kopi sianida Jessica Wongso? Berikut sepak terjangnya.

Baca Juga: 5 Tokoh Ini Percaya Jessica Wongso Tidak Membunuh Mirna

Rela Jatuhkan Harga Diri

Jessica menuding Krishna Murti bersumpah mempertaruhkan jabatannya untuk menetapkan dirinya sebagai tersangka.

Jessica juga mengungkap bahwa Krishna Murti sempat mengunjungi tahanannya. Di pertemuan itulah, Krishna mengaku harga dirinya ikut jatuh gegara harus mendatangi tahanan demi bertemu Jessica.

"Saya di datangi Pak Krishna Murti (dalam tahanan). Dia bilang, ‘Saya turun ke tahanan sudah jatuhin harga diri saya’," beber Jessica kepada majelis hakim dalam sidang pembunuhan Mirna Wayan Salihin.

"Pak Krishna juga bilang, ‘Saya tandatangani surat penahanan kamu. Bismillah saya mempertaruhkan jabatan saya demi Allah'," lanjut Jessica.

Baca Juga: 7 Kontroversi Edi Darmawan Salihin: Suka Main Perempuan Sampai Konflik dengan Hotman Paris

Diduga Paksa Jessica Wongso Mengakui Telah Membunuh Mirna

Sambil menangis, Jessica Wongso terus melanjutkan pengakuannya seputar Krishna Murti di sidang. Ia dipaksa oleh Krishna Murti untuk mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap Mirna dengan sianida.

Bahkan, Jessica juga menuding Krishna menawarkan hukuman penjara 7 tahun terhadapnya. Syaratnya, Jessica harus mengaku sudah menghabisi nyawa Mirna di kopi Oliver.

Tak sampai di situ, lanjut Jessica, Krishna Murti juga berjanji tidak akan memberikan hukuman pidana maksimal terhadapnya. Hukuman maksimal yang dimaksud adalah penjara seumur hidup, atau hukuman mati.

"Dia (Khrishna Murti) juga ajak saya ngomong. Katanya, ‘Mendingan kamu ngaku (sudah melakukan pembunuhan terhadap Mirna), palingan kamu dihukum 7 tahun dan (hukuman) dipotong ini itu. Jadi (hukuman penjaranya) sebentar'," bongkar Jessica.

"'Saya juga tidak akan kasih kamu dihukum seumur hidup atau hukuman mati'," lanjut Jessica sambil menirukan ucapan Krishna Murti.

Krishna Murti Membantah Tuduhan Jessica Wongso

Krishna Murti sudah membantah dengan tegas pengakuan Jessica dalam sidang tersebut. Krishna menyatakan dia tidak pernah memberikan pernyataan atau janji-jani seperti tudingan Jessica.

Sebaliknya, Krishna mengaku hanya meminta Jessica Wongso untuk berbicara jujur sesuai fakta terkait kasus kopi sianida. Apabila Jessica tidak mau memberikan pengakuan sesuai fakta, ucap Krishna, maka ia juga tidak akan mempermasalahkan hal tersebut.

Profil Krishna Murti

Krishna Murti lahir di Jakarta pada 15 Januari 1970 atau saat ini usianya menginjak 53 tahun. Ia adalah lulusan Akademi Polisi (Akpol) tahun 1991. Setelahnya, ia memulai kariernya di dunia kepolisian dengan menjadi Perwira Pertama Polda Jawa Tengah.

Lalu, ia memutuskan untuk pindah jalur ke reserse. Krishna pun mengikuti sekolah kedinasan pada Satuan Kerja Lalu Lintas. Dari sini, ia pernah dipercaya untuk menjabat Kapolsek Randu Dongkal, Pemalang dan Kepala Satuan Reserse Polres Pemalang.

Setelah itu, ia kembali bertugas di Akpol sebagai pengasuh taruna selama 3 tahun. Krishna pada 1996 juga pernah dikirim ke Bosnia untuk menjadi anggota polri yang dinas di jajaran PBB. Pulang ke Indonesia, ia menjabat Kanit Reserse Narkoba Polwitabes Surabaya. 

Krishna juga sempat ditugaskan sebagai Sekretaris Pribadi Kapolda Metro Jaya, Kapolsek Penjaringan Utara, dan Wakil Kapolres Depok. Ia bahkan kerap mengambil studi di Sekolah Pimpinan (Sespin) hingga menjadi dosen di Lemdikpol.

Krishna pun berhasil mendulang popularitas usai menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya. Setiap menggelar olah TKP, ia dan anggota lainnya memakai kaus hitam bertuliskan 'Turn Back Crime' hingga jargon ini viral.

Jabatan tersebut ia duduki pada tahun 2015 dan Krishna dianggap berprestasi karena menangani beberapa kasus besar. Sebut saja, teror bom bunuh diri di Sarinah dan kopi sianida. Dalam kasus kematian Mirna Salihin ini, ia menjadi pemimpin proses penyelidikan.

Krishna bersama anggotanya termasuk Ferdy Sambo menemukan kandungan sianida pada kopi yang diminum Mirna. Ia pun kemudian menyangkakan Jessica Wongso yang melakukannya. Di sisi lain, pada tahun 2016, ia ditugaskan untuk menjabat sebagai Wakapolda Lampung.

Namun, jabatan itu tidak lama diembannya karena Krishna dipromosikan sebagai Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri. Lalu, pada tahun 2017, kariernya kembali memuncak usai menjadi Karomisinter Divhubinter Polri.

Selang lima tahun, Krishna dimutasi menjadi Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Mabes Polri hingga kini. Pemindahannya itu tercatat dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor ST/2224/X/KEP./2022 tertanggal 14 Oktober 2022.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI