Suara.com - Sosok Febri Diansyah kembali menjadi sorotan publik. Sebelumnya ia juga cukup menyita perhatian banya orang karena menjadi pengacara Ferdy Sambo.
Kini Febri Diansyah didapuk menjadi pengacara Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang tersangkut kasus dugaan korupsi.
Keputusan Febri menjadi pengacara mentan cukup mengagetkan karena dahulu ia dikenal sebagai sosok yang tegak lurus dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Febri Diansyah dikenal luas karena perannya sebagai juru bicara lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Sekilas mengenai Febri Diansyah
Sebelum menjadi pengacara di Visi Integritas Law Office, Febri pernah menjadi aktivis antikorupsi di LSM pemantau korupsi ICW pada 2007
Sembilan tahun kemudian, ia bergabung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai pegawai fungsional Direktorat Gratifikasi KPK.
Karier lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada ini di KPK cukup moncer. Pada 2016 ia ditunjuk menjadi Juru Bicara KPK.
Namun pada 2020, ia memutuskan untuk mundur dari KPK seiring dengan kisruh revisi Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Setelah itulah ia dan sejumlah rekannya mendirikan Visi Integritas Law Office dan menjadi pengacara professional hingga kini.
Baca Juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Mundur dari Kabinet? Jokowi: Jangan Berandai-andai Dong!
Alasan Febri Diansyah bela tersangka kasus korupsi
Ketika ditemui awak media di Gedung KPK, Jakarta, pada Senin (2/1/2023). Febri menyatakan sedikitnya ada dua alasan mengapa ia dan rekannya di Visi Integritas Law Office bersedia menjadi pengacara Syahrul Yasin Limpo.
Alasan pertama, menurutnya, kasus dugaan korupsi yang membelit kliennya terkait dengan kontestasi politik 2024 mendatang.
“Kami juga membaca, mendengar sejumlah pihak, sejumlah isu mengaitkannya dengan isu politik atau Pilpres (pemilihan presiden) di 2024,” kata Febri.
Meski begitu, sebagai pengacara, Febri mengaku akan tetap fokus pada isu hukumnya, salah satunya dengan cara menyusun pendapat hukum atau legal opinion.
Alasan kedua, lanjut Febri, ia dan sejumlah rekannya melihat, secara substansi kasus ini masih simpang siur dan memerlukan pengkajian lebih lanjut.
Seperti diketahui sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo merupakan salah satu kader Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang duduk di Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Ia menjadi menteri NasDem kedua yang jadi tersangka kasus dugaan korupsi, setelah mantan Menkominfo Johnny G Plate terjerat kasus pengadaan Menara BTS $G di Kementerian Kominfo.
Adapun hubungan antara Partai NasDem dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat disebut memanas, karena partai besutan Surya Paloh itu mengusung Anies Baswedan sebaga bakal calon presiden di Pilpres 2024.
Namun kabar itu telah dibantah oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.