Memori Kelam Di Balik Kemegahan Hotel Sultan: Tragedi Penembakan Pelayan Oleh Adiguna Sutowo Mertua Dian Sastro

Kamis, 05 Oktober 2023 | 10:10 WIB
Memori Kelam Di Balik Kemegahan Hotel Sultan: Tragedi Penembakan Pelayan Oleh Adiguna Sutowo Mertua Dian Sastro
Suasana Hotel Sultan di Kompleks GBK, Jakarta, Rabu (4/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Hotel Sultan menjadi sorotan usai Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) meminta kawasan tersebut dikosongkan segera.  Dari pihak PPK GBK juga telah memasang spandung terkait tanah dan aset yang saat ini menjadi kepemilikan pemerintah.

Dikosongkannya Hotel Sultan ini juga membuat kejadian penembakan yang dibuat mendiang mertua Dian Sastro, Adiguna Sutowo pada 2005 kembali disorot. Pasalnya, penembakan tersebut terjadi di Hotel Sultan, atau lebih tepatnya di Islan Fluid Bar Hotel Hilton (sebelum menjadi Hotel Sultan).

Kisah kelam ini sendiri terjadi pada malam tahun baru 2005. Kala itu, Adiguna Sutowo dikatakan menembak mahasiswa yang bekerja sebagai penagih bill di sebuah kelab, Yohannes B. Haerudy Natong.

Suasana area lobby di Hotel Sultan, Kompleks GBK, Jakarya, Rabu (4/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Suasana area lobby di Hotel Sultan, Kompleks GBK, Jakarya, Rabu (4/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Mertua Dian Sastro itu menembakkan pistol revolvernya, Smith & Wesson kaliber 22 mm ke kepala Rudy hingga meninggal dunia. Akibatnya, Adiguna Sutowo mendapat hukuman 7 tahun penjara. Adiguna Sutowo sendiri sempat  mengajukan banding ke tingkat kasasi. Namun, permintaannya itu ditolak.

Baca Juga: 9 Aktris Indonesia Ini Sukses Jadi Pemeran Utama di Film Thriller

Sementara itu, Adiguna Sutowo sendiri meninggal dunia pada April 2021 lalu di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan. Dikabarkan, ayah dari Indraguna Sutowo meninggal dunia karena sakit.

Saat masih hidup, Adiguna Sutowo adalah bos perusahaan farmasi PT Suntri Sepuri. Ia juga pemilik Hard Rock Cafe di Jakarta dan pebisnis bahan peledak.

Hubungan Adiguna Sutowo dan Pontjo Sutowo

Profil Adiguna Sutowo, mertua Dian Sastrowardoyo meninggal dunia. [Instagram/baazarindonesia]
Profil Adiguna Sutowo, mertua Dian Sastrowardoyo meninggal dunia. [Instagram/baazarindonesia]

Kaitan nama Adiguna Sutowo dengan Hotel Sultan bukan hanya karena kasus penembakan pada 2005 silam. Namun, Adiguna Sutowo sendiri memiliki hubungan dengan pemilik Hotel Sultan sebelumnya, yakni Pontjo Sutowo.

Adiguna Sutowo juga merupakan adik dari Pontjo Sutowo yang merupakan  Direktur Utama dari PT Indobuildco, pengelola Hotel Sultan. Namun, saat ini PT Indobuildco sendiri sedang dalam kasus terkait pengosongan lahan Hotel Sultan.

Baca Juga: Berkaca pada Hotel Sultan, Simak Hak-hak Pemegang HGB

Dikabarkan, Pontjo Sutowo enggan keluar dari Hotel Sultan meskipun kepemilikannya sudah jatuh ke tangan pemerintah. Sementara masa berlaku pengelolaan dan hak guna bangunan (HGB) Hotel Sultan telah habis pada Maret-April 2023.

Masalah ini juga telah ditegaskan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, kalau Kawasan Hotel Sultan, Gelora Bung Karno resmi kembali menjadi milik negara.

"Status Hak Guna Bangunan (HGB) Kawasan Hotel Sultan, Gelora Bung Karno (GBK) atas nama PT Indobuildco resmi berakhir. Kawasan tersebut kini statusnya kembali dikuasai oleh pemerintah berdasarkan Hak Pengelolaan (HPL) atas nama Sekretariat Negara Republik Indonesia," kata Hadi di Jakarta, 8 September lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI