Suara.com - Persahabatan Derby Romero dengan Sherina Munaf tidak hanya terjadi lewat film Petualangan Sherina. Nyatanya, mereka memang menjadi teman karib di dunia nyata sejak pertama kali kenal saat syuting bareng untuk film Petualangan Sherina 1 pada tahun 2000.
Derby Romero dan Sherina Munaf yang ketika itu sama-sama masih berusia 9 tahun tumbuh menjadi sahabat yang hubungannya terus terjalin hingga kini keduanya dewasa. Derby mengungkapkan kalau persahabatan yang sudah terjalin selama 23 tahun itu membuat dirinya dengan Sherina tak pernah merasa sungkan satu sama lain.
"Karena sudah berteman dari umur 9 tahun, jadi gak ada sungkan, saling jujur aja. Apa pun kita obrolin," kata Derby saat konferensi pers Petualangan Oreo Wafer di Jakarta, Selasa (3/10/2023).
Keakraban Derby dan Sherina sejak mereka anak-anak juga seolah mematahkan anggapan kalau antara laki-laki dengan perempuan tidak bisa benar-benar hanya punya hubungan persahabatan.
Baca Juga: Selain Putri Anne, Ini 5 Artis Wanita Indonesia yang Punya Zodiak Gemini
Di sisi lain, komunikasi yang saling terbuka dan jujur juga menjadi kunci utama keduanya bisa mempertahankan hubungan sahabat hingga puluhan tahun itu
"Kalau ada yang gak suka, gak enak pasti diobrolin bersama. Jadi itu yang bikin awet persahabatannya sampai sekarang," ucap Derby yang langsung disetujui oleh Sherina.
Keduanya pun kembali beradu akting dalam sekuel film Petualangan Sherina 2. Film musikal garapan Riri Riza itu disebut-sebut jadi salah satu film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak pada hari pertama, yakni hampir 260 ribu.
Derby merasa angka tersebut menjadi bonus baginya. Karena tujuan sesungguhnya dibuatnya sekuel Petualangan Sherina tersebut untuk mengajak masyarakat kembali bernostalgia.
"Angka itu jadi bonus. Kita lihat betapa banyak orang yang nostalgia. Kita lihat antusias dari penonton. Sekarang kan zamannya media sosial, kita lihat banyak orang post tentang Petualangan Sherina itu rasanya kaya kita balik lagi ke suasana Petualangan Sherina 1 yang dulu," ucap aktor 33 tahun itu.
Hal serupa juga disampaikan Sherina. Dia menyampaikan bahwa jumlah penonton tidak pernah jadi tujuan utama dalam proses panjang pembuatan film tersebut.
Namun, Sherina juga melihat kalau jumlah penonton yang banyak serta antusiasme yang begitu tinggi membuatnya sebagai pelaku sineas juga jadi optimis kalau masyarakat Indonesia bisa menerima banyak genre film.
"Saat dapat kabar jumlah penonton 260 ribu sekian di hari pertama itu sudah sangat cukup. Dengan adanya angka itu jujur membuat kita melambung juga. Aku optimis, karena aku sangat cinta dengan industri sineas ini, ada banyak yang ingin aku kerjakan. Dan juga jadi bukti kalau Indonesia bisa menerima berbagai banyak cerita," tutur Sherina.