Ali Fikri juga mengaku pihaknya telah mengantongi identitas para tersangka, yang diduga juga termasuk Syahrul. Nantinya, tersangka akan diumumkan berserta konstuksi perkara.
Ironinya, saat nama Mentan terseret dalam kasus korupsi Kementerian Pertanian, Syahrul sedang tidak berada di Indonesia karena sedang melakukan kunjungan kerja ke Eropa, tepatnya Italia dan Spanyol.
Syahrul pergi ke Eropa bersama beberapa pejabat eselon dan staf di lingkup Kementerian Pertanian sejak akhir September 2023.
Rombongan Mentan Syahrul diagendakan menghadiri acara Forum Global Conference on Sustainable Livestock Transformation yang diadakan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia. Selanjutnya, mereka juga diagendakan melakukan kunjungan kerja ke Spanyol bersama pejabat lainnya.
Namun, Mentan Syahrul mendadak hilang kontak di luar negeri. Padahal para pejabat dan staf Kementan RI yang ikut rombongannya sudah pulang ke Indonesia.
Pihak Kementan RI kemudian mengungkap alasan Mentan Syahrul belum pulang karena adanya permasalahan tiket, sehingga dia harus membeli tiket terpisah dan berbeda dari rombongannya.
“Sabtu tanggal 30 September 2023 harusnya (Mentan Syahrul) sudah kembali ke Indonesia,” ungkap Wamentan RI Harvick Hasnul saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/10/2023)/
"Tapi sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri (Syahrul) karena memang sampai detik ini belum ada kabar terbaru mengenai keberadaan Pak Menteri," lanjut Harvick.
Kabar soal Syahrul yang hilang kontak di Eropa juga direspons oleh Ahmad Sahroni, selaku rekan Mentan Syahrul di Partai Nasdem.
Berbeda dengan penjelasan Harvick Hasnul, Sahroni justru mengaku mendapatkan kabar Mentan Syahrul sedang berobat di Eropa karena menderita prostat. Hal itu menjadi alasan Mentan Syahrul tak kunjung pulang ke Tanah Air.