Masalah aib sendiri, dalam Islam memang terdapat larangan untuk membukanya. Dalam lama Umma, menceritakan aib pasangan menjadi hal yang dilarang. Hal ini telah dijelaskan dalam Al Quran surat al-Baqarah ayat 187.
![Potret Mesra Armand Maulana dan Dewi Gita [Instagram/@dewigita01]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/01/11/87951-potret-mesra-armand-maulana-dan-dewi-gita.jpg)
“… mereka (istri-istrimu) merupakan pakaian bagimu dan kamu merupakan pakaian bagi mereka …” (QS. al-Baqarah : 187).
Dengan demikian, pasangan harus bisa menjaga satu sama lain, termasuk menutupi aib. Pasangan juga harus tahu hal-hal yang bersifat pribadi ataupun tidak. Artinya, tidak semua hal harus dibuka dan diketahui orang lain.
Nabi Muhammad SAW juga sangat melarang bagi seseorang membuka aib pasangannya. Dalam hadis dari Abu Sa’id al-Khudriy, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya manusia yang paling jelek kedudukannya di hari kiamat adalah seorang laki-laki (suami) yang bercampur (bersetubuh) dengan istrinya, kemudian membeberkan rahasia istrinya tersebut.” (HR Muslim).
Hadis lainnya juga dijelaskan kalau seseorang yang menutupi aibnya, maka Allah akan tutupi di hari kiamat kelak.
“Tidaklah seorang hamba menutupi (aib) seorang hamba (yang lain) di dunia melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat.” (HR Muslim).