Suara.com - Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti turut menjadi perbincangan usai film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso dirilis. Dokumenter ini menyajikan kasus kematian Wayan Mirna Salihin yang disebut-sebut kehilangan nyawa karena kopi sianida.
Kasus terjadi pada 2016 lalu dan sudah ditetapkan Jessica Wongso sebagai tersangka. Krishna Murti sendiri yang saat itu menjabat Direskrimum Polda Metro Jaya ditugaskan untuk menyelesaikan kasus. Ia pun pernah menulis pesan haru untuk Mirna.
"Kami tidak mengenal kamu sebelumnya. Juga kami tidak mengenal suamimu serta keluargamu hingga teman-temanmu. Kematianmu yang mengharuskan kami hadir untuk membuat terang kegelapan," tulis Krishna Murti.
"Semua proses penyidikan yang kami lakukan karena kewajiban kami sebagai alat negara penegak hukum. Rest in peace Mirna. Semoga tidak ada Mirna Mirna lain lagi. Semoga semua segera terang benderang," sambungnya.
Meski begitu, pesan yang pernah diunggah ulang kembaran Mirna itu sudah tidak ada lagi di akun Instagramnya. Apa yang disampaikan Krishna tersebut lantas membuatnya disorot. Tak sedikit yang penasaran dengan profilnya. Berikut informasinya.
Profil Krishna Murti
Krishna Murti lahir di Jakarta pada 15 Januari 1970 atau saat ini usianya menginjak 53 tahun. Ia adalah lulusan Akademi Polisi (Akpol) tahun 1991. Setelahnya, ia memulai kariernya di dunia kepolisian dengan menjadi Perwira Pertama Polda Jawa Tengah.
Lalu, ia memutuskan untuk pindah jalur ke reserse. Krishna pun mengikuti sekolah kedinasan pada Satuan Kerja Lalu Lintas. Dari sini, ia pernah dipercaya untuk menjabat Kapolsek Randu Dongkal, Pemalang dan Kepala Satuan Reserse Polres Pemalang.
Setelah itu, ia kembali bertugas di Akpol sebagai pengasuh taruna selama 3 tahun. Krishna pada 1996 juga pernah dikirim ke Bosnia untuk menjadi anggota polri yang dinas di jajaran PBB. Pulang ke Indonesia, ia menjabat Kanit Reserse Narkoba Polwitabes Surabaya.
Baca Juga: Profil Hani Boon: Saksi Kunci yang Sempat Cicipi Kopi Sianida Mirna, Ini Testimoninya
Krishna juga sempat ditugaskan sebagai Sekretaris Pribadi Kapolda Metro Jaya, Kapolsek Penjaringan Utara, dan Wakil Kapolres Depok. Ia bahkan kerap mengambil studi di Sekolah Pimpinan (Sespin) hingga menjadi dosen di Lemdikpol.