Lebih lanjut, Herry menduga jika kebakaran di hutan Gunung Lawu terjadi karena pembukaan lahan dengan cara dibakar oleh warga. Sehingga kobaran api merembet ke beberapa titik kawasan hutan.
"Sementara masih dalam konfimasi, tapi sementara karena kebiasaan masyarakat sekitar, yaitu areman," ungkapnya pada Sabtu (23/9/2023).
Areman sendiri adalah aktivitas membersihkan area lahan dengan cara dibakar. Akan tetapi, ia mengaku, bahwa penyebab kebakaran tersebut masih belum pasti lantaran pihaknya masih terus melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait termasuk warga sekitar.
Selain itu, ia juga memastikan jika kebakaran terjadi bukan lantaran aktivitas pendakian di Bukit Mongkrang. Sebab jarak kebaran berselang dua minggu. Selain itu, lokasi kejadian juga jauh dari bukit Mongkrang.
Fakta terbaru, api kebakaran hutan di hutan Gunung Lawu merambat ke area puncak sekitar wilayah Magetan. Kapolsek Jogorogo Ngawi, AKP Nur Hidayat mengatakan jika tim gabungan pemadaman dari TNI-Polri dan BPBD sudah tidak dapat menjangkau lokasi kebalaran.
Nur mengatakan, jika upaya pemadaman secara manual dilakukan dengan membuat ilaran atau pembersihan semak dengan batas tertentu. Tim pemadam sudah tidak bisa menjangkau beberapa titik lokasi yang membahayakan para petugas. Selain itu, dia menambahkan bahwa api yang ditiup angin telah merembet wilayah di petak 42 sampai 43 Panekan Magetan.
Dengan demikian maka kurang tepat bahwa ada kabar Warung Mbok Yem kebarakan ibas dari terbakarnya hutan di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. Meskipun turut terdampak, Warung Mbok Yem yang legendaris ini masih aman. Namun warung lain memang benar terbakar.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Baca Juga: Gunung Lawu Kebakaran, Nasib Mbok Yem Pemilik Warung Tertinggi di Pulau Jawa Tuai Simpati