Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan Warung Mbok Yem kebarakan ibas dari terbakarnya hutan di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah menjadi viral di media sosial. Dalam sebuah keterangan yang beredar, menyatakan bahwa warung yang ada di sekitar Hargo Dalem Gunung Lawu sudah terbakar.
Bersamaan dengan itu, kabar bahwa warung makan Mbok Yem turut terbakar pun berembus luas. Benarkah kabar Warung Mbok Yem kebarakan?
Menanggapi hal itu, Kepala Pelaksanaan BPBD Kabupaten Karanganyar, Juli PH, menegaskan bahwa warung Mbok Yem masih terpantau aman.
Juli PH pun membantah warung yang terbakar tersebut bukanlah warung Mbok Yem. Akan tetapi, warung milik pedagang lain, yaitu bernama Mbok Giyar.
Baca Juga: Gunung Lawu Kebakaran, Nasib Mbok Yem Pemilik Warung Tertinggi di Pulau Jawa Tuai Simpati
Lebih lanjut, Juli mengungkapkan bahwa, ada dua warung di Hargo Dalem yang terdampak kebakaran gunung Lawu. Sehingga, total terdapat 4 warung di Hargo Dalem yang terdampak kebakaran dari hutan di Gunung Lawu, termasuk warung Mbok Yem.
Sebagaimana diketahui, Mbok Yem adalah pemilik warung legendaris yang berada di puncak Gunung Lawu. Warung ini berada di ketinggian 3.150 mdpl atau hanya berselisih sekitar 115 mdpl dari puncak gunung Lawu. Warung Mbok Yem dibangun sejak tahun 1980-an.
Kronologi Kebakaran Hutan di Gunung Lawu
Dalam sebulan terakhir ini kawasan Gunung Lawu di Jawa Tengah beberapa kali mengalami kebakaran. Kebakaran pertama yang dilaporkan terjadi pada tanggal 8 September 2023.
Kemudian disusul kebakaran Gunung Lawu kedua, sekitar dua minggu kemudian pada Jumat 29 September 2023 kemarin.
Baca Juga: Lahan di Area Bandara Kertajati Alami Kebakaran, Penerbangan Terganggu?
Herry Merkussiyanto Putro, Administratur KPH Perhutani mengungkapkan, bahwa angin kencang menjadi salah satu kendala dari proses pemadaman. Ditambah lagi dengan curamnya medan sehingga membuat kesulitan para petugas untuk memadamkan api. Selain itu, api cepat menyebar karena objek yang terbakar adalah semak-semak kering.
Lebih lanjut, Herry menduga jika kebakaran di hutan Gunung Lawu terjadi karena pembukaan lahan dengan cara dibakar oleh warga. Sehingga kobaran api merembet ke beberapa titik kawasan hutan.
"Sementara masih dalam konfimasi, tapi sementara karena kebiasaan masyarakat sekitar, yaitu areman," ungkapnya pada Sabtu (23/9/2023).
Areman sendiri adalah aktivitas membersihkan area lahan dengan cara dibakar. Akan tetapi, ia mengaku, bahwa penyebab kebakaran tersebut masih belum pasti lantaran pihaknya masih terus melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait termasuk warga sekitar.
Selain itu, ia juga memastikan jika kebakaran terjadi bukan lantaran aktivitas pendakian di Bukit Mongkrang. Sebab jarak kebaran berselang dua minggu. Selain itu, lokasi kejadian juga jauh dari bukit Mongkrang.
Fakta terbaru, api kebakaran hutan di hutan Gunung Lawu merambat ke area puncak sekitar wilayah Magetan. Kapolsek Jogorogo Ngawi, AKP Nur Hidayat mengatakan jika tim gabungan pemadaman dari TNI-Polri dan BPBD sudah tidak dapat menjangkau lokasi kebalaran.
Nur mengatakan, jika upaya pemadaman secara manual dilakukan dengan membuat ilaran atau pembersihan semak dengan batas tertentu. Tim pemadam sudah tidak bisa menjangkau beberapa titik lokasi yang membahayakan para petugas. Selain itu, dia menambahkan bahwa api yang ditiup angin telah merembet wilayah di petak 42 sampai 43 Panekan Magetan.
Dengan demikian maka kurang tepat bahwa ada kabar Warung Mbok Yem kebarakan ibas dari terbakarnya hutan di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. Meskipun turut terdampak, Warung Mbok Yem yang legendaris ini masih aman. Namun warung lain memang benar terbakar.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari