Warung Mbok Yem Kebakaran? Kronologi Gunung Lawu Terbakar Hingga Fakta Terbaru Kondisi Pemiliknya

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 03 Oktober 2023 | 10:20 WIB
Warung Mbok Yem Kebakaran? Kronologi Gunung Lawu Terbakar Hingga Fakta Terbaru Kondisi Pemiliknya
Mbok Yem, pemilik warung tertinggi di Pulau Jawa. (twitter/Jateng_Twit) - Warung Mbok Yem Kebakaran? Kronologi Gunung Lawu Terbakar Hingga Fakta Terbaru Kondisi Pemiliknya
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah video yang memperlihatkan Warung Mbok Yem kebarakan ibas dari terbakarnya hutan di Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah menjadi viral di media sosial. Dalam sebuah keterangan yang beredar, menyatakan bahwa warung yang ada di sekitar Hargo Dalem Gunung Lawu sudah terbakar.

Bersamaan dengan itu, kabar bahwa warung makan Mbok Yem turut terbakar pun berembus luas. Benarkah kabar Warung Mbok Yem kebarakan?

Menanggapi hal itu, Kepala Pelaksanaan BPBD Kabupaten Karanganyar, Juli PH, menegaskan bahwa warung Mbok Yem masih terpantau aman.

Juli PH pun membantah warung yang terbakar tersebut bukanlah warung Mbok Yem. Akan tetapi, warung milik pedagang lain, yaitu bernama Mbok Giyar.

Lebih lanjut, Juli mengungkapkan bahwa, ada dua warung di Hargo Dalem yang terdampak kebakaran gunung Lawu. Sehingga, total terdapat 4 warung di Hargo Dalem yang terdampak kebakaran dari hutan di Gunung Lawu, termasuk warung Mbok Yem. 

Sebagaimana diketahui, Mbok Yem adalah pemilik warung legendaris yang berada di puncak Gunung Lawu. Warung ini berada di ketinggian 3.150 mdpl atau hanya berselisih sekitar 115 mdpl dari puncak gunung Lawu. Warung Mbok Yem dibangun sejak tahun 1980-an. 

Kronologi Kebakaran Hutan di Gunung Lawu 

Dalam sebulan terakhir ini kawasan Gunung Lawu di Jawa Tengah beberapa kali mengalami kebakaran. Kebakaran pertama yang dilaporkan terjadi pada tanggal 8 September 2023.

Kemudian disusul kebakaran Gunung Lawu kedua, sekitar dua minggu kemudian pada Jumat 29 September 2023 kemarin. 

Baca Juga: Gunung Lawu Kebakaran, Nasib Mbok Yem Pemilik Warung Tertinggi di Pulau Jawa Tuai Simpati

Herry Merkussiyanto Putro, Administratur KPH Perhutani mengungkapkan, bahwa angin kencang menjadi salah satu kendala dari proses pemadaman. Ditambah lagi dengan curamnya medan sehingga membuat kesulitan para petugas untuk memadamkan api. Selain itu, api cepat menyebar karena objek yang terbakar adalah semak-semak kering. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI