Setelah lepas kontrak dengan jaringan Hilton Internasional, pengelola hotel mengubah namanya menjadi Hotel Sultan dan mengubah interiornya menjadi bernuansa budaya Jawa. Sehingga, hotel ini memiliki nuansa klasik nan modern dan juga megah sampai sekarang.
Beberapa keunggulan dari Hotel Sultan antara lain layanan kebersihan kamar, mini bar, sarapan eksklusif, koktail di sore hari, akses ruang meeting pribadi, perlengakapan mandi bran Bvlgari, dan masih banyak lagi lainnya.
Hotel ini dulu dibangun oleh perusahaan Inggris, Cementation Company yang merupakan bagian dari Trafalgar House. Hotel Sultan dirancang oleh tim arsitektur Ed Killingsworth. Hotel ini dibangun tahun 1976 dan memiliki 1.104 kamar.
Tahun 1996, Grup Hotel Singgasana mengelola hotel Sultan sebagai joint venture Indobuilco-Hilton Internasional, menggantikan grup Hilton. Lantaran kontrak kerjasama selama 30 tahun lamanya berakhir tahun 2006, Hotel Hilton itu berganti nama menjadi Hotel Sultan. Sejak saat inilah berbagai masalah mulai menghampiri Hotel Sultan.
Dimulai dari Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi melakukan penyelidikan perkara korupsi pengelolaan aset Gelora Bung Karno di Senayan sejak 27 Oktober 2005. Hotel Hilton kena imbas karena dibangun di kawasan Senayan, di mana kawasan lahan tersebut berada di bawah pengelolaan Badan Pengelola Lahan Gelora Bung Karno.
Sementara Badan Pengelola Gelora Bung Karno merupakan badan yang bergerak di bawah negara. Badan audit menemukan pengelola Hotel Sultanbelum membayarkan royalti hak guna lahan kawasan GBK tersebut kepada negara sejak tahun 2007. Jika dihitung, total royalti yang belum dibayar kurang lebih sebesar Rp600 miliar.
Hotel Sultan sempat menjadi lokasi beberapa persitiwa penting, yang terbaru adalah tahun 2019, sebagai lokasi acara debat Pemilihan Presiden putaran kedua. Hotel Sultan menjadi saksi persaingan antara Jokowi vs Prabowo pada masa pemilihan presiden.
Demikian penjelasan kenapa Hotel Sultan dikosongkan dan sejarahnya dari dibangun oleh perusahaan Inggris.
Kontributor : Mutaya Saroh