Whoosh Dianggap Tak Serius, Publik Bandingkan Nama Kereta Cepat Indonesia dengan Negara Lain

Minggu, 01 Oktober 2023 | 16:02 WIB
Whoosh Dianggap Tak Serius, Publik Bandingkan Nama Kereta Cepat Indonesia dengan Negara Lain
Kereta Cepat (kcic.co.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Indonesia resmi memberikan nama Kereta Cepat Jakarta Bandung dengan nama WHOOSH. Pemilihan nama tersebut merupakan hasil dari sayembara terbatas pembuatan desain identitas yang dilakukan oleh tim penilai.

Adapun tim penilai tersebut diketuai oleh Triawan Munaf yang sudah melakukan penilaian sejak bulan Juli 2023 lalu.

"Atas arahan Bapak Presiden Joko Widodo, kita perlu memberikan identitas jenama atau identitas merek atau branding, yang mencerminkan nilai-nilai dari Kereta Api Cepat yang menjadi prestasi dan kebanggaan Indonesia," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam Konferensi Pers Desain Identitas Jenama Kereta Api Cepat Indonesia, Kamis (21/9/2023).

Media sosial X (dulunya Twitter) kini tengah ramai memperbincangkan tentang penamaan kereta cepat Indonesia dengan nama WHOOSH tersebut. Tak sedikit warganet yang membandingkan nama kereta cepat Indonesia dengan nama kereta cepat lainnya.

Baca Juga: Kereta Cepat Nyambung Sampai Surabaya, Simak Bocoran Rutenya

Masih denial manggil pake nama official yang terdengar kurang serius,” tutur warganet.

Biasanya kan pemerintah Indonesia tuh suka ya pake nama yang terasa Indonesia. Contohnya: Elang, kebetulan, kecepatan elang dari KCIC mirip-mirip,” tambah warganet lainnya.

Kan ada makna dan kepanjangannya. Komersil banget ini namanya, dari pada ada embel-embel Garuda, Komodo, atau apa lagi lah yang mainstream banget di Indonesia. Enak banget ini tim brandingnya bikin campaign,” ujar warganet.

Awedia ada kereta nama Trainy Mctrainface, no problem namanya kurang serius, yang penting berfungsi dengan lancar,” ujar warganet lain.

Dipilihnya WHOOSH ini bukan tanpa alasan, hal tersebut karena ada filosofi di balik pemilihan nama WHOOSH tersebut. Menhub Budi menjelaskan bahwa filosofi di balik pemilihan nama WHOOSH ini.

Baca Juga: Jokowi Bakal Tebar Diskon Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Menhub Budi menjelaskan bahwa filosofi “WHOOSH” berasal dari suara lesatan kereta cepat yang awam diucapkan baik itu oleh masyarakat Indonesia maupun internasional.

Tak hanya Indonesia, beberapa negara di dunia juga memiliki kereta cepat. Lantas, seperti apa perbandingan nama kereta cepat Indonesia dengan negara lain? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

1. Siemens Velaro E/AV 103: 400 kmpj - Spanyol

Siemens Velaro merupakan salah satu kereta berkecepatan tercepat yang ada di dunia. Kecepatannya mencapai 400 km/jam selama pengujian kecepatannya di Spanyol. Namun, kecepatan pengoperasiannya dibatasi sampai 350 kmpj.

2. TGV POS: 357 mil/jam - Prancis

Dioperasikan oleh Perusahaan Kereta Api Perancis, TGV Pos beroperasi antara Paris Prancis Timur dan Jerman Selatan dengan kecepatan 320 mph. Di tahun 2007, TGV Pos ini berhasil memecahkan rekor dunia sebagai kereta tercepat yang melaju dengan kecepatan 357 mph.

3. CRH380A Hexie: 302 mil/jam - China

Meskipun CRH380A Hexie beroperasi pada kecepatan maksimum 236 moh untuk operasi komersial, ia mencapai kecepatan luas biasa 302 mph selama pengujian. Hal tersebut hanyalah satu dari empat rangkaian kereta Tiongkok yang dikembangkan di jalur utama berkecepatan tinggi.

4. Shanghai Maglev: 467 km/jam - China

Shanghai Maglev adalah salah satu kereta tercepat dengan tiket termahal di dunia. Kereta ini berasal dari Bandara Internasional Pudong Shanghai dan berakhir di stasiun metro Longyang di pinggiran Shanghai.

Kereta ini menyelesaikan perjalanannya hanya dalam waktu 7 menit dengan menggunakan teknologi levitasi magnetik.

5. Hemu-430 X: 462 mil/jam - Korea Selatan

Meskipun Hemu-430 X Korea Selatan dibuat untuk bisa mencapai kecepatan maksimum mph, tetapi hanya mencapai 462 mph. Namun, Korea masih menjadi negara keempat di dunia yang mengembangkan kereta api berkecepatan ini.

6. Fuxing Hao CR400AF/BF: 249 mil - China

Nama Fuxing Hao dalam bahasa Cina berarti “peremajaan” dan kode CR400BAF/BF diberi julukan: CR400AF adalah “Dolphin” Blue,” dan CRF00BF merupakan “Golden Phoenix.

CR sendiri merupakan singkatan dari Kereta Api Tiongkok. Kedua kereta tersebut beroperasi antara Beijing Selatan dan Stasiun Shanghai Hongqiao.

7. Frecciarossa: 440 km/jam - Italia

Frecciarossa 1000 Italia berlari dengan kecepatan luar biasa mencapai 245 mph melewati Milan Roma, Venesia, dan Florence. Namun, Italia telah membatasi kecepatannya sampai 190 mphm Frecciarossa 1000 dilaporkan mencapai kecepatan 245 mph di tahun 2016.

Nama-nama Kereta Api di Indonesia

Berkaitan dengan penamaan nama kereta cepat di Indonesia, tidak sedikit warganet yang mulai membandingkan dengan nama-nama kereta api di Indonesia.

Nama-nama kereta di Indonesia bisa disebut sangat beragam. Penamaannya terbilang unik karena diambil dari berbagai unsur mulai dari alam, sejarah, dan lain sebagainya.

Lantas, seperti apakah nama-nama kereta api di Indonesia?

10 Nama Kereta Api dari Nama Gunung

1. KA Rajabasa (Tanjungkawang - Kertapati) = Gunung Rajabasa, Lampung

2. KA Pangrango (Bogor - Sukabumi) = Gunung Pangrango, Jawa Barat

3. KA Cikuray (Garut - Pasar Senen) = Gunung Cikuray, Jawa Barat

4. KA Ciremai (Bandung - Semarang Tawang) = Gunung Ciremai, Jawa Barat

5. KA Sindoro (Semarang Tawang - Gambir) = Gunung Sindoro, Jawa Tengah

6. KA Argo Muria (Semarang Tawang - Gambir) = Gunung Muria, Jawa Tengah

7. KA Argo Lawu (Solo Balapan - Gambir) = Gunung Lawu, Jawa Tengah - Jawa Timur

8. KA Argo Wilis (Surabaya Gubeng - Bandung) = Gunung Wilis, Jawa Timur

9. KA Argo Bromo Anggrek (Surabaya Pasar Turi - Gambir) = Gunung Bromo, Jawa Timur

10. KA Argo Semeru (Surabaya - Jakarta) = Gunung Semeru, Jawa Timur

5 Nama Kereta dari Nama Kerajaan

1. KA Mataram (Solo Balapan - Pasar Senen)

2. KA Majapahit (Pasar Senen - Malang)

3. KA Kahuripan (Kiaracondong - Blitar)

4. KA Singasari (Pasar Senen - Blitar)

5. KA Blambangan Ekspres (Semarang Tawang - Ketapang).

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI