
"Sebenarnya, kita semua punya sisi inner child tergantung mau diarahkansisi positif atau penghambat. Jika dikembangkan sebagai sebuah hambatan maka akan terjadi hambatan seperti: si A minta ice cream tetapi tidak dapat terus meraung-raung itu berarti sisi anak kecil yang jadi hambatan," terang Dzikria.
Namun dengan tegas dikatakan Inner Child bukanlah gangguan kesehatan mental, karena kondisi tersebut kelibatkan perjalanan atau pengalaman hidup orang tersebut mampu memecahkan masalah di usia anak-anak.
"Jika inner child tidak bisa menjadi tantangan dan pengembangan diri (mood booster) maka akan menjadi masalah, tang tidak menutup kemungkinan akan menyebabkan orang yang bersangkutan mengalami gangguan mental," jelasnya.
"Akan tetapi kurang tepat, jika penyebab gangguan mental langsung disebabkan karena inner child. Ada dinamika psikologis yang kompleks sehingga menyebabkan seseorang mengalami gangguan mental," pungkasnya.