Panji Petualang Murtad Karena Jarang Salat Masih Disorot, Siapa Saja yang Berdosa?

Rabu, 27 September 2023 | 08:43 WIB
Panji Petualang Murtad Karena Jarang Salat Masih Disorot, Siapa Saja yang Berdosa?
Panji Petualang di kawasan Kapten P. Tendean, Jakarta Selaran pada Jumat (11/8/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengakuan Panji Petualang murtad masih jadi perhatian publik, karena kejadian ini menimbulkan pertanyaan, anak pindah agama apakah orangtua berdosa?

Lelaki bernama lengkap Muhammad Panji ini menyampaikan dirinya murtad karena tidak pernah salat saat berbincang dengan YouTube Deddy Corbuzier. Menurut Panji Petualang , ia mendapat teguran berupa penyakit diabetes.

"Waktu sakit mungkin Allah kasih hidayah. Jadi Allah menyuruh saya sholat kali ya, saya jujur bisa dibilang murtad, ya Islam tapi nggak pernah sholat ya murtad namanya," ungkap Panji.

Panji Petualang di kawasan Kapten P. Tendean, Jakarta Selaran pada Jumat (11/8/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Panji Petualang di kawasan Kapten P. Tendean, Jakarta Selaran pada Jumat (11/8/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Murtad adalah meninggalkan atau keluar dari suatu agama. Kalau dalam islam, tidak lagi percaya Allah SWT sebagai satu-satunya tuhan, maka hukumnya disebut kafir. Keluar dari islam juga termasuk dosa besar, karena haram.

Baca Juga: Yuki Kato Diperiksa Polisi, Mantan Suami Laudya Cynthia Bella Cerai Lagi

Sementara itu melansir alkhoirot.net, Selasa (26/9/2023) ternyata anak pindah agama atau keluar islam dan murtad, maka orangtua berdosa apabila membiarkan anaknya pindah agama.

Pandangan orangtua dianggap berdosa ini apabila ayah atau ibunya lupa atau tidak cukup memberi pendidikan agama untuk, anaknya sehingga imannya lemah.

Hal ini juga seduai dengan perkataan Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan Bukhari Muslim dalam muttafaq alaih sebagai berikut:

"Setiap orang adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. Kepala negara bertanggung jawab pada rakyat. Suami adalah pemimpin bagi istri dan anaknya dan ia bertanggjung jawab atas yang dipimpinnya," ungkap Nabi Muhammad SAW.

Tapi pandangan berdosa ini dianggap gugur bila orangtua sudah mendidik anaknya dengan pendidikan agama yang cukup. Kemudian anak tetap murtad, maka itu di luar tanggung jawab orangtuanya. 

Baca Juga: Klarifikasi Panji Petualang Soal Kepanasan Saat Dengar Adzan Hingga Isu Murtad

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI