Suara.com - Pesinetron Ujang Ronda yang terlibat dalam pembuatan film bokep Keramat Tunggak bareng Siskaeee jadi sorotan. Ia mengaku terpaksa bermain film bokep demi keluarga. Memang boleh seperti itu dalam agama Islam?
Ujang Ronda terang-terangan mengaku, dirinya memang memerankan film yang dibintangi Siskaeee itu. Berdasarkan keterangannya, ia tidak memerankan adegan porno. Bahkan, dirinya tidak mengetahui kalau film tersebut dibuat khusus dewasa.
"Gue dibayar Rp 500 ribu. Saat itu Covid, gue berusaha untuk nyari nafkah buat anak bini dan satu-satunya cuma itu yang gue ditawarin. Itu tuntutan perut harus dipenuhi," kata Ujang Ronda beberapa waktu lalu.
Sementara itu meski tidak melakukan adegan porno, film bokep sendiri masih jadi perdebatan dalam islam. Apalagi film ini disebut bisa membangkitkan hawa nafsu yang datangnya bukan dari pasangan halal, suami atau istri.
Baca Juga: Takut Masuk Penjara Lagi, Siskaeee Menyesal Terima Tawaran Bintangi Film Panas Keramat Tunggak
Lalu jika film ini dilihat orang lanjang, akhirnya membuka peluang maksiat semakin besar, padahal Allah SWT memerintahkan manusia untuk merawat kemaluannya sebelum menikah. Bahkan jika belum menikah ia diharuskan berpuasa, sesuai bunyi surat alquran ayat 28 sebagai berikut:
“Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari ingat kepada Allah serta menuruti hawa nafsunya. Mengikuti hawa nafsu akan menghalangi seseorang untuk berbuat adil bahkan menjadi awal kerusakan,” ujar Allah SWT dalam firmannya.
Di sisi lain melansir NU Online, Selasa (26/9/2023) mantan Ketua PBNU Said Aqil Siradj sempat mengingatkan untuk tidak mencari nafkah dengan cara tidak halal.
Menurutnya mencari uang dengan cara tidak halal hanya akan menghilangkan keberkahan materi tersebut, terutama untuk seluruh anggota keluarga. Sehingga ia melarang uang haram digunakan untuk memberi makan anggota keluarga.
Jika uang haram dimakan anak, belum tentu anaknya menjadi anak soleh, anaknya bisa jadi nakal. Dan itu saya bukan omong kosong,” ujar Kiai Said Aqil Siradj.
Sehingga ia juga memberikan tips, untuk berani mengatakan tidak pada kezaliman atau penyimpangan, dan berani mengatakan iya pada kebenaran.
“Tapi kalau melanggar hukum, penyimpangan, sebelum di akhirat, di dunia pun tidur tidak nyenyak, hidup tidak tenang,” kata Said Aqil Siradj.