Panji Petualang Ngaku Tak Pernah Salat: Cari Tahu Lagi Yuk Manfaatnya Selain Dapat Pahala

Minggu, 24 September 2023 | 11:00 WIB
Panji Petualang Ngaku Tak Pernah Salat: Cari Tahu Lagi Yuk Manfaatnya Selain Dapat Pahala
Panji Petualang di kawasan Kapten P. Tendean, Jakarta Selaran pada Jumat (11/8/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panji Petualang terang-terangan mengaku kalau dahulu dirinya tidak pernah salat. Ucapan itu pun langsung menjadi sorotan, pasalnya pawang ular itu juga merasa kalau dirinya telah murtad akibat tidak pernah salat. 

Pengakuan itu dia sampaikan ketika jadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier. Panji Petualang juga mengatakan kalau dirinya pernah alami sakit teguran dari Allah SWT karena jarang salat dan tak menyebut syahadat.

"Waktu sakit mungkin Allah kasih hidayah. Jadi Allah nyuruh saya salat kali yaa, saya jujur bisa dibilang murtad, ya Islam tapi nggak pernah salat ya murtad namanya," ungkap Panji Petualang dikutip dari kanal Youtube Deddy Corbuzier, Kamis (21/9/2023).

Panji Petualang di kawasan Kapten P. Tendean, Jakarta Selaran pada Jumat (11/8/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]
Panji Petualang di kawasan Kapten P. Tendean, Jakarta Selaran pada Jumat (11/8/2023). [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Padahal diketahui bahwa salat lima waktu merupakan salah satu ibadah wajib bagi umat Islam. Selain mendapatkan pahala, ada sejumlah keistimewaan lain dalam menjalankan ibadah salat lima waktu.

Baca Juga: Belajar dari Panji Petualang yang Ngaku Murtad Karena Tidak Pernah Salat: Bagaimana Cara Masuk Islam Lagi?

Ulama Imam Al-Muhasibi mengingatkan dalam kitabnya Risalatul Mustarsyidin sebagai berikut:

Artinya: Dirikanlah shalat di hadapan Allah SWT dengan seluruhnya. (Lihat Al-Harits Al-Muhasibi, Risâlatul Mustarsyidin, (Darus Salam), halaman 132).

Abdul Fattah Abu Guddah memberi penjabaran mengenai nasihat Al-Harits al-Muhasibi tersebut. Bahwa yang dimaksud dengan mendirikan salat seluruhnya ialah mendirikan salat dengan seluruh jiwa raga yang terdiri dari jiwa, hati, dan akal. Seraya menyempurnakan bentuk dan adab dalam salat. Maka makna itulah yang dimaksud dari mendirikan shalat.

Dikutip dari situs NU Online, ulama Abdul Fattah Abu Guddah juga menyebutkan dalam komentarnya atas kitab Al-Muhasibi di atas:

Biodata dan Agama Panji Petualang (Instagram/@panjipetualang_real)
Biodata dan Agama Panji Petualang (Instagram/@panjipetualang_real)

Artinya: Mendirikan shalat maknanya adalah melaksanakan secara sempurna rukun-rukun dan syarat-syarat yang lahir dan batin. (Lihat Al-Harits Al-Muhasibi, Risâlatul Mustarsyidin, (Darul Salam), halaman 132).

Baca Juga: Panji Petualang Ngaku Murtad karena Gak Pernah Sholat, Buya Yahya Ungkap Alasan Muslim Harus Syahadat Ulang

Jika seseorang telah mendirikan salat dengan makna seperti yang disebutkan di atas, maka ibadahnya akan membuahkan hasil. Untuk mendapatkan hasil tersebut, seorang yang mendirikan salat mesti melengkapi rukun dan syarat yang lahir batin. 

Maka perkara lahir yang mesti disempurnakan berupa ketenangan diri dan khusyu di dalam sujud dan ruku. Juga berusaha memahami dan memperhatikan bacaan salat yang berupa zikir, doa, dan yang lainnya.

Adapun perkara batin yang harus disempurnakan yaitu menghadirkan rasa takut kepada Allah, dan menghadirkan sifat ihsan ketika salat. Artinya beribadah seakan-akan Allah melihatnya, jika tak bisa juga, maka sesungguhnya Allah melihatnya. Tatkala ia dapat menghadirkan rasa itu, kesibukan apapun takkan terlintas di benaknya, sebab keagungan Allah telah menyelimutinya.

Makna salat inilah yang dimohon pertama kali oleh Nabi Ibrahim dari Allah SWT bagi keluarganya. Bahwa Nabi Ibrahim berdoa:

Artinya: Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, Ya Tuhan Kami, terimalah doaku. (Surat Ibrahim ayat 40).

Begitu pula Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk mengajak keluarganya mendirikan salat dengan makna seperti di atas, serta sabar menghadapi kesulitan dalam melaksanakannya. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya: Perintahkanlah keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa. (Surat Thaha ayat 132).
 
Sebagaimana disebutkan di atas, salat yang sempurna akan membuahkan hasil. Di antara hasil salat yang baik adalah tercegahnya seseorang dari kelakuan maksiat dan buruk. Allah menyebutkan dalam Al-Qur`an:

Artinya: Dirikanlah salat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar. Sesungguhnya mengingat Allah (salat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Surat Al-Ankabut ayat 45).

Begitu pula, ia akan tahan dari cobaan yang menerpanya, serta menghalau segala masalah dengan hati yang tenang. Dan masih banyak nilai berharga yang didapatkan dari salat yang sempurna. Maka jangan heran jika banyak orang bertanya: Mengapa orang Islam shalat lima waktu namun tidak semua dari mereka baik perangai dan perbuatannya? Jawabannya karena mereka melaksanakan salat masih berupa amalan lahirnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI