Suara.com - Sebelum mantan Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Doni Monardo dirawat di rumah sakit, ternyata sering tidak pulang karena sibuk bekerja. Benarkah kerja berlebihan bisa memperburuk kesehatan?
Kabar duka Doni Monardo sudah dirawat intensif di rumah sakit setelah operasi, berhasil mengagetkan publik. Pasalnya Letnan Jenderal TNI ini dikenal memiliki pola hidup sehat, yakni 4 sehat 5 sempurna.
Berita Doni Monardo sakit juga sudah dikonfirmasi langsung Kepala BNPB, Abdul Muhari, bahkan mantan Komandan Paspampres itu disebut sudah dirawat sejak Rabu 20 September 2023 malam.
"Iya, sedang sakit dan dalam perawatan. (Dirawat sejak) tadi malam," kata Abdul Muhari.
Baca Juga: Update Korban Gempa Cianjur: 271 Meninggal Dunia, 40 Orang Dalam Pencarian
Sayangnya, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut terkait penyakit yang dialami Doni Monardo. Menurut Abdul, ia harus lebih dulu mendapat konfirmasi dari pihak keluarga.
Di sisi lain, menurut situs resmi BNPB ada salah satu kisah yang menceritakan jika Doni Monardo jarang pulang ke rumah karena kesibukan. Bahkan ia kerap tidur di kantor, atau tidak jarang sampai lupa hari karena aktivitas yang dijalani.
Puncak kesibukan Doni terjadi pada Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Saat itu Dono menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, yang membuatnya harus ekstra fokus mengantisipasi penyakit yang sudah memakan ratusan ribu korban jiwa di Indonesia.
"Enam-puluh hari, telah ia lalui dengan tidur di kantor. Selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu ia dedikasikan segenap waktu, tenaga, dan pikiran untuk memerangi Covid-19. Setiap hari pula, tak kurang dari lima sampai delapan kegiatan dikerjakan," tulis keterangan BNPB yang diunggah pada 16 Mei 2020 silam.
Sementara itu melansir Cleveland Clinic, bekerja memang baik untuk kesehatan fisik dan pikiran. Tapi bekerja berlebihan bisa jadi bumerang untuk kesehatan, dan bisa berdampak parah.
Baca Juga: Jadi Relawan Gempa Cianjur? Daftar SIM-Relawan BNPB Dahulu
Apalagi saat ini banyak orang bekerja lebih dari 40 jam seminggu sehingga di luar batas normal. Alasannya beragam dari mulai hambatan kerja jarak jauh hingga dalih kekurangan staf. Hasilnya banyak orang sulit bekerja.
Berikut ini 3 efek buruk kerja berlebihan yang perlu diwaspadai:
1. Tidak Cukup Tidur
Tidur meningkatkan kesehatan fisik dan mental, jadi melewatkannya bisa memperburuk penanganan stres dan kemampuan memecahkan masalah, bahkan lebih sulit sembuh dari sakit.
2. Lupa Makan Siang
Jika kerja berlebihan, maka lupa makan siang adalah masalah umum yang dialami. Sedangkan tidak makan atau melewatkan waktu makan dapat menyebabkan kadar gula darah turun. Bahkan bisa menyebabkan makan berlebihan dan tidak sehat di kemudian hari.
3. Tidak Sempat Olahraga
Saat terlalu sibuk, hasilnya olahraga jadi tidak ada waktu. Padahal idealnya minimal olahraga 150 menit dengan intensitas sedang dan 75 menit intensitas berat per minggu. Kebiasaan buruk ini bisa meningkatkan kolesterol, sulit mengontrol tekanan darah, hingga meningkatkan sakit jantung maupun diabetes.