Bocah 8 Tahun Meninggal Tertimpa Tembok Saat Wudhu, Termasuk Mati Syahid?

Rabu, 20 September 2023 | 17:55 WIB
Bocah 8 Tahun Meninggal Tertimpa Tembok Saat Wudhu, Termasuk Mati Syahid?
Tangkapan layar detik-detik bocah 8 tahun tertimpa dinding beton yang ditabrak pelajar SMP. [X/Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang anak berusia 8 tahun di Kota Padang, Sumatera Barat, meninggal dunia akibat tertimpa tembok beton masjid. Peristiwa itu terjadi saat ia sedang mengambil air wudhu yang dekat dengan tembok. 

Di waktu bersamaan, seorang pelajar SMP melakukan freestyle dengan motornya di halaman masjid. Namun, motor hilang kendali dan aksi itu malah meruntuhkan dinding sekitar. Kejadian itu terekam pada kamera CCTV masjid yang kemudian tersebar luas di media sosial. 

Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Padang, Iptu Arisman, mengatakan kejadian itu terjadi di Masjid Raya Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Senin, 18 September 2023 sekitar pukul 15.00 WIB.

Setelah ditelusuri, korban bernama lengkap Gian Septiawan Ardani (8). Sementara penabrak adalah pelajar SMP berinisal MHA (13).

Baca Juga: Nasib Istri Napi Rutan Padang Usai Ketahuan Selundupan HP dalam Bra

Korban anak yang sedang mengambil wudhu itu langsung dibawa ke RSUP Djamil Padang. Dia mengalami cidera berat di bagian kepala, kemudian dinyatakan tewas. 

Lantas apakah peristiwa yang menimpa Gian membuatnya jadi mati syahid?

Mati syahid artinya ketika seseorang meninggal dalam keadaan terpuji di jalan Allah SWT. Nabi Muhammad SAW pernah mengungkapkan tujuh jenis orang yang bisa dikatakan mati syahid. Salah satunya serupa dengan kejadian tang menimpa Gian.

Dikutip dari situ NU Online, hadist riwayat An-Nasa'i, Rasulullah menjelaskan bahwa ada tujuh jenis kejadian yang membuat seseorang daoat dikatakan mati syahid. Di antaranya,  korban meninggal karena wabah tha’un (wabah pes), meninggal karena sakit perut, tenggelam, meninggal tertimpa reruntuhan, meninggal karena radang selaput dada (pleuritis), meninggal terbakar, dan wanita meninggal karena hamil atau saat melahirkan.

Derajat syahid memang memiliki banyak pintu. Pada riwayat Imam At-Thabarani, Rasulullah menyebutkan secara jelas bahwa pintu syahid tidak hanya satu, melainkan ada banyak cara. Sebab, apabila mati syahid hanya dikategorikan yang meninggal saat berperang di jalan Allah niscaya umat Nabi Muhammad saw yang mencapai derajat tersebut akan berjumlah sedikit.

Baca Juga: Daftar Lokasi ATM BRI Terdekat di Kota Padang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI