Suara.com - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi tengah jadi perbincangan publik karena isu pernah ditampar Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Kabarnya, Prabowo pernah menampar Harvick ketika rapat terbatas yang digelar di Istana Negara, Jakarta. Namun, tak diketahui kapan pasti kejadiannya.
Isu itu pun langsung dibantah oleh Ketua Kelompok Substansi Pemberitaan dan Strakom, Setjen Kementan, Arief Cahyono. Dia menegaskan kalau isu tersebut tidak benar.
"Sehubungan dengan beredarnya pemberitaan Wakil Menteri Pertanian saat mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) di Istana Negara, Kementerian Pertanian mengatakan bahwa tidak benar perihal kehadiran Wamentan dalam kegiatan tersebut," kata Arief dikutip Selasa (19/9/2023).
Arief memastikan kalau Wamen Harvick tidak mengikuti agenda rapat terbatas di Istana Negara. Menurutnya, ada protokol yang diterapkan pada setiap agenda yang dijalankan di Kementan.
Baca Juga: Sisi Menarik Budi Said, Konglomerat Surabaya yang Tuntut Antam Rp1,22 T
Lalu, siapa Harvick dan bagaimana perjalanan kariernya? Simak profil dan biodatanya berikut ini.
Biodata Harvick Hasnul Qolbi
Nama: Harvick Hasnul Qolbi
Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 17 November 1974
Agama: Islam
Pasangan: Desi Harvick Hasnul Qolbi
Suku: Minang
Partai politik: independen
Pendidikan: Universitas Persada Indonesia YAI.
Kader NU yang Pernah Calonkan Diri Jadi Ketum Persija
Harvick pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU). Di NU, tugasnya sebagai pelaksana pengembangan ekonomi warga Nahdlatul Ulama. Dia pun pernah menjabat sebagai Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Baca Juga: Biodata dan Profil 2 Konglomerat yang Ngamplop Rp1 Miliar di Nikahan Anak Hotman Paris
Selain NU, Harvick juga pernah menjabat sebagai Ketua Presidium MPP Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda.
Tidak hanya dalan urusan politik, Harvick juga rupanya tertarik dengan sepakbola. Dia dikabarkan pernah terdaftar sebagai calon Ketua Umum Persija Jakarta periode 2015-2019. Akan tetapi, Harvick hanya sempat mendaftar. Dia tidak mengembalikan formulir B1 hingga waktu pendaftaran ditutup.
Harvick batal maju dengan alasan memilih konsentrasi ke LPNU dan Badan Energi dan Pangan yang digagas ormas tersebut. Dalam pemilihan Ketua Umum Persija, Harvick bersaing dengan Effendi Ghozali.