Yosef pun mulai mencari konsumen, langganan hingga meminta sales untuk memasarkan kerupuknya. Ia bahkan hingga keluar kota untuk mencari pembeli. Usahanya pun membuahkan hasil dari mulut ke mulut bisnis kerupuknya mulai berkembang.
Keuntungan Diputarkan Lagi Untuk Membangun Pabrik Baru
Setelah bangkit dari hutang, Yosef kembali memutarkan keuntungannya dengan membuat pabrik baru. Beberapa tahun pertama ia bahkan tak mengambil bagiannya sama sekali dan hidup dari menjual desain-desain buatannya ke situs luar negeri.
Meski tak mau menyebutkan berapa omzetnya, Yosef mengungkap jika dirinya saat ini tak lagi memiliki hutang. Aset tiga pabriknya semuanya sudah menjadi miliknya. Ia juga sudah memiliki mobil pribadi, membeli mobil keluarga hingga mobil operasional pabrik dengan hasil keringatnya tersebut.
"Mobil pribadi, mobil keluarga, perusahaan, tanah pabrik sama papriknya sendiri. Keuntungan buat bangun pabrik terus, jadi (hanya dapat) sedikit. Awal-awal saya ga ambil gaji sama sekali. Desain logo, ikutan dibayarnya dollar. Malem desain, pagi di pabrik," ucapnya.
Kini di usianya yang belum 30 tahun, Yosef pun sudah tinggal menikmati hasil dari kerja kerasnya selama ini. Ia pun bermimpi untuk membuat pabrik kerupuk modern, dengan inovasi teknologi di kemudian hari.
Pria berkacamata ini juga berpesan, jika kejujuran dan pantang menyerah adalah kunci suksesnya saat ini.
"Kalo bisa mah kalo mulai usaha jangan dari uang hutang, dari kecil-kecilan aja sambil dikembangin. Kalo uang hutang risikonya gede, tapi karena motivasinya pengen hidup berubah, yang penting hutang Rp700 juta lunas pabrik bisa jalan," tutupnya.
Baca Juga: Kisah Anak yang Terlahir Istimewa dalam Buku Matryoshka untuk Napoleon