Profil dan Sejarah Museum Nasional, Dikenal Museum Gajah dan Heboh Karena Kebakaran

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Minggu, 17 September 2023 | 08:00 WIB
Profil dan Sejarah Museum Nasional, Dikenal Museum Gajah dan Heboh Karena Kebakaran
Pekerja melanjutkan pekerjaan renovasi Museum Nasional, di Jakarta, Senin (2/1/2017). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bangunan di Gedung A Museum Nasional atau Museum Gajah, Gambir, Jakarta Pusat kebakaran, Sabtu, (16/9/2023). Kebakaran di Museum Gajah itu diduga akibat korsleting listrik. 

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat Asri Rizal.

"Dugaan penyebab korsleting," katanya pada Minggu (17/9/2023) dini hari.

Kejadian kebakaran di Museum Gajah membuat banyak orang kembali ingin mencari tahu tentang sejarah dan juga profil dari Museum Nasional itu. 

Sejarah dan Profil Museum Gajah: Jejak Warisan Budaya Indonesia

Polisi berjaga saat petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api ketika terjadi kebakaran di Museum Nasional di Jakarta, Sabtu (16/9/2023). [ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/Spt]
Polisi berjaga saat petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api ketika terjadi kebakaran di Museum Nasional di Jakarta, Sabtu (16/9/2023). [ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/Spt]

Museum Gajah, yang juga dikenal sebagai Museum Nasional, adalah sebuah tempat yang memikat dan penuh sejarah yang mengakar dalam perjalanan panjang Indonesia. Dikutip dari situs resminya, eksistensi Museum Nasional dimulai pada tanggal 24 April 1778, ketika Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen didirikan oleh Pemerintah Belanda.

Pada saat itu, di seluruh Eropa, terjadi revolusi intelektual yang disebut "the Age of Enlightenment" atau Zaman Pencerahan. Ini adalah masa ketika ilmu pengetahuan dan pemikiran ilmiah berkembang pesat. Di Belanda, pada tahun 1752, berdiri De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (Perkumpulan Ilmiah Belanda), yang menginspirasi pendirian organisasi serupa di Batavia, Indonesia.

Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG) adalah lembaga independen yang didirikan dengan tujuan memajukan penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan seni, termasuk biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi, dan sejarah.

Lembaga ini juga dikenal dengan semboyan "Ten Nutte van het Algemeen" atau "Untuk Kepentingan Masyarakat Umum." Salah satu pendiri BG, JCM Radermacher, bahkan menyumbangkan rumahnya beserta koleksi seni dan buku berharga, yang kemudian menjadi pondasi dari apa yang sekarang kita kenal sebagai Museum Gajah.

Baca Juga: Setelah Dua Jam Api Melalap Empat Ruangan, Kebakaran di Museum Nasional Berhasil Dipadamkan

Peran Sir Thomas Stamford Raffles

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI