Suara.com - Stigma peran seorang perempuan melampaui sekadar menjadi ibu dan mengurus rumah tangga masih lekat di masyarakat. Ini yang menjadi alasan 5 orang pengusaha sukses ini melakukan hal yang berbeda. Mereka membentuk komunitas yang memiliki tujuan khusus untuk memajukan dan memperkuat perempuan-perempuan Indonesia.
Martha Simanjuntak, Fitri Wigati Mumpuni, Yulie Anita Bangun, Yulia Warman, dan Bernadheta Andrianti dikenal sebagai pengusaha sukses di bidangnya masing-masing. Mereka membentuk komunitas BERLIMA dengan fokusnya pada pemberdayaan perempuan, juga menyoroti fenomena dalam masyarakat di mana perempuan yang memiliki penampilan menarik mendapatkan peluang yang lebih luas dalam berbagai aspek, dibandingkan dengan mereka yang mungkin terlihat biasa-biasa saja.
"Menjadi salah satu Reason juga menjadi alasan terjadinya kegiatan ini. Aku menjawab Apa yang mendasari berdirinya berlima ya, yang filosofi 5 tadi sudah tahu ya tapi keresahan awalnya kita ini memang menyadari bahwa wanita itu menjadi tiang keluarga, tiang Society dan kebetulan kita ini aktif banget. jadi berdasarkan itu tadi kita ingin empowering temen-temen kita yang udah kenal lama terus, kita pikir kita masing-masing punya skill punya kemampuan kenapa kita tidak bergabung membuat suatu hal yang positif, yang mana teman-teman kita di luar yang punya waktu banyak Aduh gua mau ngapain ya maka kita Bikinlah komunitas ini," tuturnya dalam keterangannya.
Sejalan dengan pandangan Fitri Wigati Mumpuni, Bernadetha Andriani, salah satu pendiri komunitas BERLIMA, berbagi pandangannya. Ia percaya bahwa masyarakat kontemporer tidak lagi sepenuhnya mengandalkan standar estetika ketika menilai potensi seorang perempuan.
Baca Juga: Komunitas Ojek Online Gelar Pelatihan UMKM untuk Driver Ojol Lady di Bandar Lampung
Saat ini, kecerdasan dan kemampuan lain yang bermanfaat memiliki bobot yang lebih besar. Pergeseran ini tidak terbatas pada dunia kerja; perempuan cerdas memiliki prospek yang lebih baik di mata laki-laki dibandingkan dengan mereka yang hanya mengandalkan kecantikan fisik mereka.
"Kayaknya sekarang udah nggak gitu ya, kalau di kota-kota besar kita udah nggak bisa lagi cantik,,yang dipakai adalah Smart. Tapi nggak tahu kalau di daerah tapi kalau di kota besar yang dipakai itu yang smart, karena saya lihat anak zaman sekarang heboh banget kalau mengaktualisasi diri, cuma kadang-kadang kebablasan itu tad. Dan saya pun yakin laki-laki sekarang lebih memilih perempuan yang smart dari pada yang cantik," terangnya di kesempatan yang sama.
Lebih lanjut, BERLIMA berusaha untuk menjembatani kesenjangan antara generasi muda dan budaya Indonesia. Kolaborasi mereka yang sukses dengan Galeria Bola, yang memfasilitasi kerjasama antara teknik tradisional dan milenial serta antara generasi, merupakan bukti komitmen mereka.
Sebagai wujud nyata dari komitmen ini, BERLIMA berkolaborasi dengan desainer muda Ika Puspita MAHIJA, yang ahli dalam menggunakan tekstil lokal dari Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya memberikan platform untuk bekerja sama tetapi juga berfungsi sebagai model untuk menyatukan generasi muda dengan budaya.
"Sejalan dengan tema yang diusung BERLIMA, saya sebagai perempuan, ibu, designer dan juga pengusaha, melalui event kreatif ini, empowering women, para perempuan untuk bisa menggali potensi diri, mengaktualisasikan diri, terus berkarya, be confident, be beautiful the way you are and be independent," tutupnya.
Baca Juga: Tawarkan Peluang Usaha Berbasis Teknologi, Komunitas Ojol Gelar Pelatihan Digital Marketing