Profil Levana Sani, Sosok yang Sebut Hasil Tes DNA Anak DJ Verny Hasan Ada Peluang Salah

Sabtu, 16 September 2023 | 15:55 WIB
Profil Levana Sani, Sosok yang Sebut Hasil Tes DNA Anak DJ Verny Hasan Ada Peluang Salah
Profil Levana Sani CEO Nalagenetik. (Dok. Tangkapan Layar/LinkedIn)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok dan profil Levana Sani menjadi sorotan karena mengungkap adanya peluang hasil tes DNA anak DJ Verny Hasan yang merupakan darah daging Denny Sumargo bisa jadi keliru. Fakta itu disampaikan CEO NalaGenetik sekaligus pemilik perusahaan tempat tes DNA di Indonesia ini karena dilakukan di laboratorium berbeda.

"Kalau dengan lab berbeda itu mungkin ya (hasilnya beda). Proses tes DNA itu kan banyak prosesnya dari handling, proses tesnya, hingga quality check-nya dan berbagai lab itu memiliki kualitas yang berbeda jadi fair, itu boleh (dilakukan tes ulang)," ujar Levana di kanal YouTube Grace Tahir dikutip Suara.com, Jumat (15/9/2023).

Pernyataan Levana membuat publik penasaran dengan sosoknya, pasalnya kata dia, tes laboratorium dilihat berdasarkan tingkat akurasinya yang diusahakan lebih dari 99 persen. Jadi penasaran nggak sih siapa Levana ini?

Berikut ini profil lengkap Levana Sani yang berhasil dirangkum suara.com, Sabtu (16/9/2023).

Baca Juga: Siapa Orang yang Pertama Kali Kasih Tahu Anak Verny Hasan kalau Ayahnya adalah Denny Sumargo? Ini Sosoknya!

Berkarier di Singapura

Sebelum membangun NalaGenetik di Indonesia, perempuan bernama lengkap Levana Lasmicitra Sani ini lebih dulu berkarir di Singapura, dan membangun perusahaan rintisan berfokus di bidang farmakogenomik pada 2016 silam.

Menurut Centers for Disease Control (CDC) menyebutkan farmakogenomik adalah ilmu yang berfokus pada penelitian mengenai bagaimana variasi genetik berpengaruh pada respon tubuh, yang ditimbulkan terhadap suatu terapi atau pengobatan.

Pertama Kali Masuk di Papua Barat

Baca Juga: Verny Hasan Ketar Ketir, Dokter Forensik Buka Suara Soal Tes DNA: Kalau 0% Persen, Bukan Anak Biologis

Alih-alih berfokus pada kota besar seperti Jakarta atau pusat kota lainnya. Ternyata perusahaan milik Levana lebih dulu masuk ke Indonesia melalui Papua, dengan cara pada 2016 mendistribusikan alat tes genetik di 5 desa Papua dan Papua Barat.

Dari pendistribusian ini, ditemukan 20 persen pasien kusta membawa gen yang bertanggung jawab atas reaksi yang berpotensi fatal jika diberikan obat anti kusta, Dapson. Hasilnya dokter bisa merawat pasien dengan antibiotik.

Terinspirasi Dari Kisah Kakek

Perempuan kelahiran 18 Mei 1992 ini membuat perusahaan berangkat dari kisah kakeknya yang harus mengonsumsi belasan narkoba karena penyakit yang dideritanya. Hasilnya Levana harus melihat bagaimana kakeknya sengsara, karena merasakan efek samping diterimanya.

Fakta ini diketahui Levana setelah kakeknya dibawa ke RS Mayo Clinic Amerika Serikat, yang menyebutkan sang kakek disebut sudah terlalu banyak mengonsumsi obat.

Riwayat Pendidikan Levana Sani

Menariknya tidak semua pendidikan ditempuh Levana di luar negeri. Buktinya ia sempat bersekolah di SMA Santa Ursula pada 2009 hingga 2010. Selanjutnya ia menempuh pendidikan strata-1 (S1) di University of Southern California. Di perguruan tinggi ini ia lulus sebagai sarjana sains bidang biochemistry. Ia sekolah sejak 2010 hingga 2014.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan S2-nya sebagai Master of Business Administration di Harvard Business School sejak 2016 hingga 2018.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI