Keluarga selebgram cilik bernama Shabira Alula alias Lala menjadi sorotan belakangan ini setelah kedua orang tuanya mengungkap bahwa ia terkena santet. Sang ayah, Adnan Fahmi menjelaskan bahwa keluarganya mendapatkan kiriman santet dari orang terdekat.
Kejadian tersebut diketahui oleh Adnan Fahmi setelah mendatangi Ustaz Muhammad Faizar. Berdasarkan keterangan dari ustaz dan beberapa orang lainnya, santet tersebut diduga dikirim oleh orang terdekatnya.
Adnan Fahmi menjelaskan bahwa sebenarnya santet tersebut ditujukan kepada istrinya, Ochi Febriana. Namun hal tersebut melesat dan terkena ke anak mereka, Lala.
"Target utamanya adalah ibu, Lala adalah impact dari kejadian itu. Lala yang tadinya sehat jadi sering demam setiap malam sampai dokter nggak bisa bilang kalau dia sakit apa," ujar Adnan Fahmi.
Baca Juga: Ibu Tiktoker Lala Diyakini Kena Santet, Pelaku Sakit Hati karena Ketahuan Mencuri
Sampai kini, ayah Lala tersebut tidak mengetahui apa yang menjadi alasan orang tersebut mengirimkan santet kepada pihak keluarganya.
"Kami nggak tahu ya, entah sakit hati, atau apa. Tapi pada dasarnya sebagai manusia kita baik saja salah, apalagi salah kan," ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam kanal YouTube Populer Seleb.
Namun, keluarga Lala mengaku tidak ingin balas dendam. Mereka juga tidak berminat untuk membongkar sosok yang mengirimkan santet kepada keluarganya tersebut.
Penemuan 3 Buhul di Rumah Lala
Melalui unggahan Instagram miliknya, Ochi Febriana membagikan sebuah momen pada saat ia di ruqyah oleh Ustaz Muhammad Faizar. Tampak ia beberapa kali memberontak dan menutup telinga pada saat mendengar ayat suci Al-Quran.
Baca Juga: Ibu TikToker Lala Ngotot Ingin Bercerai, Ustaz Faizar Yakin Tanda-Tanda Kena Sihir
Pada video lainnya, keluarga Lala bersama dengan Ustaz Muhammad Faizar tampak membakar 3 buhul yang ditemukan di rumahnya. Ibunda Lala pun bersyukur saat ini kondisinya menjadi lebih baik berkat bantuan dari Denny Sumargo.
Lantas, apa itu buhul yang ditemukan di rumah Shabira Alula? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Dalam ayat suci Al-Quran disebutkan dalam surat Al-Falaq ayat ke empat tentang permohonan perlindungan kepada Allah SWT, yaitu memohon perlindungan dari kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus buhul-buhul.
“Katakanlah, Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai Shubuh, dari kejahatan mahluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus buhul-buhul dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1-5).
Buhul merupakan benang halus/tali penghubung atau ikatan berupa kabel gaib yang menghubungkan antara benda sihir (jimat, tumbal, boneka, dan lain sebagainya) sebagai pusat yang terhubung dengan target. Keduanya saling mengikat satu sama lainnya. Benda sihir yang diikat sering juga langsung disebut dengan buhul.
Penyihir lalu menggunakan boneka sihir dengan menempel foto seseorang yang dijadikan target sihir. Ia lalu mengucap mantra sihir tersebut ke benda sihir. Dengan begitu, kerajaan jin mengutus pasukan jin yang menanamkan semacam ‘kabel’ yang bermula dari benda sihir yang terhubung langsung ke targetnya.
Secara umum, kabel sihir tersebut dibawa oleh pasukan jin. Beberapa orang yang percaya meyakini mereka masuk ke dalam tubuh manusia dan mengikatkan kabel sihir ke bagian tubuh tertentu. Apabila ingin menguasai dan menyakiti seluruh tubuh manusia, biasanya diikat masuk ke ubun-ubun dan terkunci di otalknya.
Pada setiap buhul yang terhubung ada khadam penjaganya. Apabila kabel sihir tertancap di kepala, maka di dalam otak target ada khadam penjaga yang bertugas sebagai operator untuk menjaga transmisi gelombang sihir agar sempurna menyakiti target.
Pada saat buhul sihir sudah sempurna terpasang maka tukang sihir bisa melakukan sihirnya seperti menusuk dengan jarum di bagian perut, maka perut target akan merasakan sakit yang hebat. Rasa sakit tersebut disebabkan karena adanya stimulasi rangsang sakit dibagian otak target direkayasa sampai otak tanpa sebab yang jelas melalui syarat neurotransmitter mengirimkan sinyal rasa sakit kebagian tubuhnya sendiri.
Kabel sihir tersebut bisa dikatakan semacam ‘satelit’ yang akan memudahkan orang yang mengarahkan sihir mengendalikan media tersebut sesuai dengan keinginannya. Sihir jenis ini bisa disebut sebuah stasiun radio atau televisi yang akan terus bekerja sesuai dengan siaran dari stasiun itu sendiri.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa