Kasus orgy atau pesta seks di Jakarta Selatan saat ini tengah menyita perhatian masyarakat. Pesta seks tidak hanya menjurumuskan para pengikutnya ke jeruji besi, melainkan juga berdampak pada kesehatan.
Polres Metro Jakarta Selatan baru-baru ini telah menangkap empat orang yang menggelar pesta seks di apartemen kawasan Semanggi, Jakarta Selatan. Para pelaku diketahui mempromosikan aktivitas menyimpang tersebut di berbagai media sosial.
Masyarakat yang ingin mengikuti pesta seks tersebut diwajibkan untuk membayar uang sebesar Rp 1 juta terlebih dahulu. Selain itu, para peserta seks juga harus membawa alat kontrasepsi sendiri, tubuh harus dalam keadaan bersih dan wangi, serta dilarang untuk memakai obat kuat.
Setelah polisi melakukan penyelidikan, pesta seks itu ternyata bukan pertama kalinya dilakukan. Para pelaku ternyata sudah pernah menggelar aktivitas serupa sebanyak tiga kali di tempat yang berbeda pula.
Baca Juga: Profil 4 Tersangka Pesta Orgy, Ini Peran 'Gila' Mereka Gelar Seks Bebas
Lantas, seperti apakah bahaya seks orgy? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Dampak Bahaya Seks Orgy
Pakar seks sekaligus spesialis obstetri dan ginekologi dr Boyke Dian Nugraha, SpOG menegaskan bahwa orgy merupakan bentuk penyimpangan seksual. Ia menyebut, semua fantasi seks adalah wajar, tetapi tidak semua fantasi ‘liar’ harus dipenuhi dan dijadikan kenyataan.
Ia menerangkan memang ada orang-orang yang merasa senang membayangkan pasangannya berhubungan intim dengan orang lain. Namun, hal tersebut bertentangan dengan nilai adat dan budaya, tidak seharusnya fantasi tersebut dijalankan begitu saja.
Seseorang yang terlibat pesta seks ini berarti melakukan hubungan intim dengan banyak orang yang berbeda secara bergantian. Tentu saja, hal tersebut memiliki dampak buruk pada kesehatan, beberapa di antaranya yaitu:
Baca Juga: Sosok Pasutri Penyelengara Pesra Orgy, Tak Happy Bercinta dengan Pasangan Sendiri
1. Tertular penyakit menular seksual
Dampak paling utama dari seks orgy, yaitu risiko terkena penyakit menular seksual. Sesuai dengan namanya, penyakit ini bisa menular kontak seksual atau hubungan intim. Contohnya yaitu:
Suara.com - Sifilis
Sifilis atau raja singa merupakan penyakit yang disebarkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Sifilis ini diawali dengan adanya gejala yang sukar terdeteksi, biasanya berupa luka kecil yang tidak terasa sakit dna bisa sembuh dengan sendirinya.
Apabila telat ditangani oleh ahlinya, sifilis akan terus berkembang ke tahap yang lebih membahayakan. Penyakit ini bisa merusak organ-organ tubuh seperti otak dan jantung, bahkan bisa mematikan apabila terlambat mendapatkan pengobatan.
Chlamydia
Chlamydia disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Chlamydia trachomatis yang bisa menular melalui hubungan seksual. Penyakit ini bisa menyerang alat kelamin sekaligus saluran kemih.
Tidak berbeda jauh dengan sifilis, chlamydia tidak punya gejala khusus di tahap awal sehingga penderitanya tidak sadar sudah tertular. Oleh karenanya, pengobatan jadi terlambat dilakukan dan penyakit bisa semakin parah bahkan bisa menimbulkan kemandulan.
Gonore
Gonore merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gonore juga disebut dengan penyakit kencing nanah. Hal tersebut mengacu pada gejalanya yang berupa keluarnya cairan kental mirip nanah berwarna kuning hingga kehijauan dari alat kelamin laki-laki.
Untuk kasus yang terjadi para perempuan, gejalanya lebih mirip pada keputihan. Biasanya disertai dengan gangguan siklus menstruasi dan pembengkakan vulva di area intimnya.
HIV/AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang bisa menular melalui hubungan seksual. Virus tersebut akan merusak sistem kekebalan tubuh manusia sehingga pengidapnya lebih mudah terserang penyakit.
Hingga saat ini, masih belum ada obat yang benar-benar bisa menghilangkan HIV. Namun, pengidap HIV bisa mengonsumsi obat khusus untuk memperlambat perkembangannya.
Apabila tidak diobati, maka HIV bisa berkembang menjadi AIDS. Saat terjadi AIDS, sistem imun sudah rusak parah oleh karenanya tubuh rentan terkena banyak penyakit hingga berujung pada kematian.
2. Risiko hamil di luar nikah
Ikut serta dalam pesta seks atau orgy akan meningkatkan risiko kehamilan pada perempuan. Secara umum, kehamilan memang bukan hal yang bisa dibilang membahayakan, tetapi apabila terjadi di luar nikah, pelaku bisa saja melakukan hal-hal yang melanggar hukum dan membahayakan bagi dirinya.
Seperti diketahui, sudah banyak kasus aborsi ilegal di kalangan masyarakat. Padahal aborsi yang dilakukan secara sembarangan bisa mengancam kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian.
3. Kesehatan mental
Tidak hanya bisa menyerang kesehatan fisik, seks orgy juga memiliki potensi mengganggu kesehatan mental para pelakunya. Seseorang yang terlibat dalam pesta seks ini bisa saja mengalami gangguan kecemasan, timbul perasaan bersalah, sampai dengan merasa depresi.
Lebih lagi, apabila pelakunya sampai terkena penyakit menular seksual atau hamil di luar nikah. Ia bisa merasa malu dan tertekan sehingga mengganggu kesehatan mentalnya.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa