Suara.com - Kasus produksi film porno di Jakarta Selatan menjadi perbincangan. Terlebih, film yang kental dengan adegan asusila tersebut diperankan oleh 12 pemeran wanita dan lima pria. Mereka berasal dari kalangan artis, model, hingga dengan selebgram.
Beberapa dari mereka yang terlibat antara lain, Siskaee dan Virly Virginia. Disebutkan, para pemeran film porno ini dibayar Rp10-15 juta per tayangan. Namun rumah produksi tersebut tidak memiliki kontrak atau perjanjian tertentu dengan para pemain.
Rumah produksi hanya memberikan bayaran kepada mereka sesuai dengan kesepakatan saja. Hal itu terbongkar setelah Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap lima pelaku yang terlibat pembuatan film porno di Jaksel.
"Jadi pembayaran hanya sekali di per film dengan kisaran pembayaran di angka Rp 10 juta sampai Rp 15 juta,” ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jaksel, Senin (11/9/2023).
Dikutip National Library of Medicine, sebagian besar pemeran film porno memasuki industri film dewasa dengan kesadaran akan risiko yang ada, namun mereka tetap melakukannya atas imbalan tertentu seperti uang atau ketenaran.
Berikut adalah beberapa risiko yang mengintai para pemeran film porno seperti yang telah Suara.com rangkum.
![Siskaeee [YouTube Nexera Entertainment]](https://media.suara.com/pictures/original/2023/04/27/81270-siskaeee.jpg)
1. Risiko Kesehatan
Risiko HIV adalah yang paling mengintai akibat hubungan seks yang mereka lakukan dengan banyak pasangan. Begitu pula dengan human papillomavirus (HPV). Adapula potensi risiko jangka panjang lainnya seperti masalah kesehatan mental.
Tindakan seksual berisiko tinggi juga dapat menularkan HIV, seperti hubungan seks anal. Lainnya adalah infeksi herpes, gonore, dan klamidia juga lebih umum terjadi.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Bongkar Sindikat Rumah Produksi Film Porno, Pemeran Dibayar hingga Rp 15 Juta
2. Narkoba