Suara.com - Kasus produksi film porno di Jakarta Selatan menjadi perbincangan. Terlebih, film yang kental dengan adegan asusila tersebut diperankan oleh 12 pemeran wanita dan lima pria. Mereka berasal dari kalangan artis, model, hingga dengan selebgram.
Beberapa dari mereka yang terlibat antara lain, Siskaee dan Virly Virginia. Disebutkan, para pemeran film porno ini dibayar Rp10-15 juta per tayangan. Namun rumah produksi tersebut tidak memiliki kontrak atau perjanjian tertentu dengan para pemain.
Rumah produksi hanya memberikan bayaran kepada mereka sesuai dengan kesepakatan saja. Hal itu terbongkar setelah Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap lima pelaku yang terlibat pembuatan film porno di Jaksel.
"Jadi pembayaran hanya sekali di per film dengan kisaran pembayaran di angka Rp 10 juta sampai Rp 15 juta,” ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jaksel, Senin (11/9/2023).
Baca Juga: Polda Metro Jaya Bongkar Sindikat Rumah Produksi Film Porno, Pemeran Dibayar hingga Rp 15 Juta
Dikutip National Library of Medicine, sebagian besar pemeran film porno memasuki industri film dewasa dengan kesadaran akan risiko yang ada, namun mereka tetap melakukannya atas imbalan tertentu seperti uang atau ketenaran.
Berikut adalah beberapa risiko yang mengintai para pemeran film porno seperti yang telah Suara.com rangkum.
1. Risiko Kesehatan
Risiko HIV adalah yang paling mengintai akibat hubungan seks yang mereka lakukan dengan banyak pasangan. Begitu pula dengan human papillomavirus (HPV). Adapula potensi risiko jangka panjang lainnya seperti masalah kesehatan mental.
Tindakan seksual berisiko tinggi juga dapat menularkan HIV, seperti hubungan seks anal. Lainnya adalah infeksi herpes, gonore, dan klamidia juga lebih umum terjadi.
Baca Juga: Profil Rumah Produksi Film Syur di Jaksel yang Digerebek Polisi
2. Narkoba
Selain risiko kesehatan, banyak jalur menuju penggunaan narkoba yang telah diidentifikasi, misalnya karena memiliki bayaran tinggi, mereka lebih mudah membeli obat-onatan terlarang. Beberapa mengembangkan kebiasaan menggunakan narkoba sebagai hasil dari jaringan sosial mereka, dan sebagai cara untuk mengatasi stres, stigma, dan dampak emosional dari penampilan mereka.
3. Perubahan Tubuh
Pemeran film porno perempuan lebih mungkin menjalani operasi seperti pembesaran payudara dibandingkan pemeran film porno laki-laki. Meskipun banyak dari pemeran wanita yang melakukan implan payudara, beberapa memilih melakukan pembesaran payudara secara ekstrem untuk meningkatkan jumlah pekerjaan yang mereka dapatkan atau umur panjang mereka di industri tersebut.
4. Trauma Fisik
FMeskipun cedera fisik jarang terjadi industri film porno, namun enam artis mereka pasti pernah mengalami penjambakan rambut, tersedak, dan tindakan seksual suka sama suka yang membuat artisnya terluka.
5. Kesehatan Mental
Masalah kesehatan mental yang dilaporkan oleh para pemain termasuk gangguan stres pasca-trauma, depresi, gangguan afektif bipolar, dan bunuh diri. Hal ini di gambarkan sebaia penyakit mental yang umum mereka alami. Masalah kesehatan mental tidak hanya terjadi pada pemeran wanita tapi juga laki-laki.