Perjuangan Empat Pendaki Indonesia Berhasil Capai Puncak Gunung Eiger

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 12 September 2023 | 13:58 WIB
Perjuangan Empat Pendaki Indonesia Berhasil Capai Puncak  Gunung Eiger
Ekspedisi Alpine Trilogy. (Dok. Eiger Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah cuaca panas ekstrem, empat pendaki asal Indonesia telah memulai petualangan mereka di Kota Chamonix, dekat Pegunungan Alpen, Swiss sejak 21 Agustus 2023. Mereka tergabung yang tergabung dalam Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung (Wanadri)

Kota Chamonix telah menjadi impian para pendaki gunung dari seluruh dunia selama berabad-abad, dan tempat ini menjadi saksi dari perjalanan mereka yang luar biasa.

Empat pendaki ini melakukan perjalanan jauh dari Indonesia ke Swiss dengan misi Alpine Trilogy, yang digagas oleh Komite Ekspedisi Wanadri Indonesia (KEWI) dan didukung oleh EIGER Adventure, merek penyedia perlengkapan luar ruang asal Bandung.

Ekspedisi Alpine Trilogy. (Dok. Eiger Indonesia)
Ekspedisi Alpine Trilogy. (Dok. Eiger Indonesia)

Misi mereka melibatkan pendakian ke tiga puncak gunung di Pegunungan Alpen: Eiger (3.967 Mdpl), Matterhorn (4.487 Mdpl), dan Mont Blanc (4.807 Mdpl).

Iwan "Kwecheng" Irawan, seorang pendaki senior Wanadri yang juga merupakan bagian dari tim Alpine Trilogy, mewakili EIGER Adventure Service Team.

Dia menceritakan bahwa perjalanan ini membutuhkan waktu berhari-hari untuk beraklimatisasi dan mengumpulkan semua data informasi serta teknis yang diperlukan.

“Ketiga puncak gunung yang dituju, membutuhkan keterampilan teknis dan pengalaman pendakian yang tinggi. Berbagai hambatan silih berganti selama proses percobaan pendakian, mulai dari gelombang panas esktrem yang melanda Swiss hingga cuaca berubah jadi badai salju,” ungkap Iwan.

Akibat cuaca panas ekstrem di Eropa, pendakian ke Mont Blanc terpaksa tertunda karena jalur pendakian ditutup.  Namun, empat pendaki Indonesia, yaitu Iwan Irawan, Nurhuda, Muhammad Wahyudi, dan Muhammad Miftakhudin, memutuskan untuk melanjutkan ekspedisi mereka ke puncak kedua, yaitu Matterhorn, yang berada pada ketinggian 4.487 Mdpl.

Sayangnya, cuaca juga tidak mendukung rencana mereka, dengan badai salju melanda desa terdekat menuju Matterhorn, yaitu Zermatt.

Baca Juga: Sempat Viral Ada Produk Buatan China, Eiger: Ada Transfer Teknologi!

“Sejak dari Zermatt Badai salju besar datang hingga menghadang kami di tengah jalur, tepatnya di Solvayhuette. Terlalu berbahaya untuk dilanjutkan hingga puncak Matterhorn. Akhirnya kami kembali ke Zermatt,” ungkap Iwan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI