Suara.com - Aksi kreatif dilakukan oleh anak muda bernama Tri Wahyudi yang memanfaatkan aplikasi kencan Bumble untuk kampanye. Dia diketahui tengah mempersiapkan diri menjadi bakal calon legislatif (bacaleg) DPRD untuk Daerah Pemilihan 6 di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Dapil 6 meliputi Kecamatan Prigen, Pandaan dan Sukorejo.
Meski musim kampanye Pemilu 2024 belum dimulai, nama Tri telah jadi pusat perhatian di media sosial karena akun Bumble yang sengaja dia buat. Sebab, alih-alih mencari jodoh, sarjana lulusan farmasi itu justru berkampanye di aplikasi 'kuning' tersebut.
Akun Twitter alias X @advltswiim membagikan tangkapan layar dari profil Bumble Tri. Dalam akun Bumblenya, pria berusia 24 tahun itu secara terang-terangan menuliskan kalau dirinya tidak mencari jodoh, melainkan teman serta dukungan untuknya maju saat pemilu nanti.
"Di sini bukan untuk mencari pasangan, tapi mencari teman dan dukungan," tulis Tri pada bio akun Bumble miliknya.
Baca Juga: Profil Tri Wahyudi: Sosok Caleg Muda yang 'Ngide' Kampanye di Bumble
Saat dikonfirmasi, Tri mengakui kalau itu memang benar akun Bumble miliknya.
"Iya, real, no fake," kata Tri saat dikonfirmasi waetawan.
Pria lulusan Universitas Airlangga fakultas Farmasi tersebut mengaku memanfaatkan Bumble sebagai alat kampanyenya di Pemilu 2024.
Bumble sendiri merupakan bentuk aplikasi kencan yang bisa mempertemukan banyak orang dari berbagai tempat. Tetapi, selain mencari pasangan, Bumble juga memberikan fitur lain bagi penggunanya yang hanya berniat mencari kenalan baru.
Dikutip dari situs Bumble, terdapat fitur Bumble Date yang dikhususkan bagi orang yang ingin mencari pasangan, menjalin pertemanan baru di Bumble BFF, hingga fitur jaringan profesional lewat Bumble Bizz.
Baca Juga: Heboh Caleg di Pasuruan Kampanye Lewat Aplikasi Kencan, Netizen: Bumble Buat Cari Timses
Secara tampilan, Bumble tidak jauh berbeda dengan aplikasi kencan lainnya. Jika seseorang merasa tertarik dengan pengguna lain, ia dapat menggeser ke kanan (swipe right) dan jika tidak suka, dapat menggeser ke kiri (swipe left). Ketika kedua pihak saling menyukai, akan terjadi kecocokan atau "match".
Setelah match, hanya pengguna perempuan yang bisa memulai percakapan. Apabila perempuan belum mengirim pesan selama 24 jam, maka Bumble akan menghapus tanda match secara otomatis dan kedua pihak tidak terhubung lagi.
Begitu pula, bila perempuan sudah mengirimkan pesan untuk pertama kalinya tapi akun laki-laki belum menjawab pesan tersebut selama sehari, maka tanda match juga akan hilang. Aturan itu tidak akan berlaku lagi bila kedua akun telah saling berbalas pesan.