Suara.com - Tidak banyak disadari oleh orang-orang kalau masalah lingkungan pada dasarnya menjadi masalah yang cukup mematikan bagi para manusia. Bahkan, berdasarkan data dari AstraZeneca sendiri ditemukan kalau secara global sekitar 19 ribu orang meninggal dunia per harinya.
Tingginya masyarakat yang meninggal ini karena penyakit yang berkaitan dengan polusi udara. Sementara di Indonesia sendiri sekitar 8 ribu kematian karena penyakit yang berhubungan dengan polusi udara.
Sebab hal tersebut, pada Indonesia Sustainability Forum 2023, AstraZeneca dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berfokus pada program berkelanjutan untuk atasi berbagai permasalahan lingkungan.
Chief Financial Officer Singapore & Indonesia AstraZeneca, SAJ Molaee mengatakan, pihaknya memiliki program untuk menanam sebanyak 200 juta pohon secara global untuk bantu kurang masalah lingkungan. Sementara Indonesia sendiri, akan ditanamkan pohon sebanyak 10 persennya.
Baca Juga: Salahi Aturan hingga Cemari Udara, Jakarta Central Asia Steel Ditutup Sementara
“Kamu akan menanam 200 juta pohon secara global. Ini merupakan investasi 1 miliar dolar. Ini sangat penting sebagai komitmen kami terutama persentasi di Indonesia yaitu 10 persen. Berarti 20 juta pohon di Indonesia,” ucap SAJ Molaee saat diwawancarai di acara Indonesia Sustainability Forum 2023.
Sementara itu, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, Se Whan Chon menambahkan, pihaknya juga tidak hanya berfokus pada penanaman pohon saja. Pasalnya, pihaknya bekerja sama dengan Kemenkes dan Kimia Farma untuk bantu atasi masyarakat yang alami penyakit respirasi karena polusi.
Fokus ini juga mendorong fasilitas kesehatan untuk bisa meningkatkan pelayanan dan pengobatan kepada pasien. Dengan begitu, pasien tidak perlu hadir ke rumah sakit besar jika pengobatan bisa dilakukan di Puskesmas.
“Ini juga penting tentang proses pengobatan. Ini tentang menyembuhkan berbagai penyakit respirasi. Kita lihat misalnya Puskesmas, pengobatannya masih terbatas. Nah kami bekerja sama untuk adanya pelatihan serta pengobatan sehingga masyarakat mendapat pelayanan yang mumpuni meskipun hanya di Puskesmas,” ucap Se Whan Chon.
Oleh sebab itu, menurut Se Whan Chon, selama kondisi penyakit masih bisa ditangani di fasilitas kesehatan, maka akan sangat berguna. Apalagi, pada beberapa wilayah akses kesehatan juga cukup sulit sehingga ini akan sangat membantu.
Baca Juga: Selebgram AI Cantik Kena ISPA Usai Foto Outdoor di Jaksel, Netizen Auto Mendoakan
Bukan hanya itu, dalam menjaga komitmennya ini, pihaknya juga mulai mencoba beralih untuk mengubah kendaraan menjadi dengan listrik. Hal ini menjadi langkah kecil yang mungkin dapat berdampak besar nantinya.