Kemunculan Ganjar Pranowo di Video Azan TV Diruding Sebagai Politik Identitas, Apa Sih Itu?

Minggu, 10 September 2023 | 18:10 WIB
Kemunculan Ganjar Pranowo di Video Azan TV Diruding Sebagai Politik Identitas, Apa Sih Itu?
Bakal Capres Ganjar Pranowo tampak dalam tayangan Azan Maghrib yang disiarkan televisi swasta. [Tangkapan layar akun Twitter @SuramaduJingga]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kemunculan bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo pada cuplikan video azan Maghrib di salah satu stasiun televisi Indonesia memicu perbincangan publik di media sosial (medsos).

Rupanya, tayangan azan dengan menampilkan bacapres Ganjar Pranowo yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan Persatuan (PPP), Partai Hanura dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) itu sudah sejak 5 September 2023 tayang di dua stasiun televisi swasta.

Di media sosial Twitter (atau X), kemunculan Ganjar Pranowo pada video azan magrib itu dinilai sebagai bentuk politik identitas.

"Ganjar Pranowo di azan Maghrib RCTI nih guys, bukan politik identitas?" tulis warganet.

Baca Juga: PDIP Ungkap PPP Terus Sodorkan Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar, Tapi Ridwan Kamil Juga Dipertimbangkan

Bahkan, ada netizen yang menyoal kembali janji soal tidak akan 'bermain' dengan politik identitas.

"Ciee yang udah nongol aja di RCTI pas azan Maghrib. Katanya nggak mau politik identitas," tulis akun lain.

Sementara itu, netizen lainnya ikut menimpali polemik yang tentunya menjadi perhatian publik ini.

"Agama dibawa hanya untuk kepentingan politik praktis, nggak punya gagasan lain yah?" tulis akun lainnya.

Istilah politik identitas memang kerap diutarakan setiap kali mendekati waktu pemilu. Dikutip dari situs FISIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukkan jati diri suatu kelompok tersebut.

Baca Juga: Koalisi Ganjar Bakal Bertemu Demokrat, Sekjen PDIP Ingatkan Harus Utamakan Kepentingan Bangsa kalau Mau Gabung

Secara umum, politik identitas merujuk pada aktivitas atau gerakan sosial-politik yang dilakukan berdasarkan identitas tertentu untuk mendapat pengakuan lebih luas dari publik dalam rangka mencari dukungan suara.

Berikut beberapa peran utama politik identitas dalam pemilihan umum:

1. Pemengaruhi Preferensi Pemilih

Politik identitas mempengaruhi preferensi pemilih dengan mengaitkan identitas mereka dengan partai politik atau kandidat tertentu. Faktor seperti ras, agama, etnisitas, gender, dan orientasi seksual dapat menjadi dasar bagi pemilih dalam menentukan pilihan mereka.

2. Membentuk Aliansi dan Koalisi

Jenis politik ini dapat menjadi dasar bagi pembentukan koalisi dan aliansi politik antara kelompok dengan identitas yang sama atau serupa. Kelompok-kelompok ini dapat bergabung dan bekerja sama untuk mempengaruhi hasil pemilihan umum.

3. Mobilisasi Pemilih

Politik identitas sering digunakan untuk memobilisasi pemilih dengan mengaktifkan afiliasi dan loyalitas mereka terhadap identitas yang sama. Partai politik dan kandidat akan menargetkan kelompok-kelompok identitas tertentu untuk mendapatkan dukungan mereka dengan menyoroti isu-isu yang relevan bagi kelompok tersebut.

4. Memperkuat Solidaritas dan Identitas Kelompok

Politik identitas dapat memperkuat solidaritas dan identitas kelompok, membuat pemilih merasa terhubung dan mewakili nilai-nilai, kepentingan, atau aspirasi mereka. Hal ini dapat menciptakan rasa kohesi dalam kelompok identitas tertentu dan mendorong partisipasi politik mereka.

5. Mempengaruhi Agenda Politik

Politik identitas dapat mempengaruhi agenda politik dengan mendorong perhatian terhadap isu-isu yang relevan bagi kelompok identitas tertentu. Hal ini dapat mempengaruhi prioritas kebijakan dan perdebatan publik seputar isu-isu tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI