Apakah Kebiasaan Menonton Film Porno Termasuk Tindakan Perselingkuhan? Begini Kata Pakar

Dinda Rachmawati Suara.Com
Kamis, 07 September 2023 | 21:50 WIB
Apakah Kebiasaan Menonton Film Porno Termasuk Tindakan Perselingkuhan? Begini Kata Pakar
Ilustrasi nonton film porno. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebiasaan menonton film porno seringkali menjadi masalah di tengah hubungan. Terlebih, saat kebiasaan ini dilakukan kebanyakan orang secara sembunyi-sembunyi tanpa pernah mendiskusikannya dengan pasangan. 

Hal tersebut seringkali menimbulkan pertanyaan, apakah menonton film porno sama seperti berselingkuh? Terapis pernikahan berlisensi dan terapis seks bersertifikat, Shadeen Francis, LMFT, CST, mengatakan jika setiap pasangan memiliki pandangan berbeda terkait hal tersebut, tergantung pada parameter yang telah disepakati.

“Sederhana, paling sederhana, adalah tindakan yang melewati batas-batas yang disepakati dalam suatu hubungan. Jika kedua belah pihak sepakat untuk tidak menonton film porno dan salah satu orang melakukannya secara diam-diam, maka dalam keadaan itu, ya, itu bisa dianggap selingkuh,” jelasnya seperti dikutip Mind Body Green.

Namun menonton film porno bukanlah suatu perselingkuhan, Francis menekankan. Pengkhianatan terjadi ketika seseorang dengan sadar melewati batas yang telah mereka sepakati untuk tidak dilewati dalam hubungan.

Baca Juga: Keluarga Virgoun Serang Balik, Tuding Inara Rusli Lakukan Kekerasan Anak

Tentu saja, banyak pasangan tidak pernah secara eksplisit membahas pornografi sebelum menjalin hubungan—dan kurangnya transparansi ini juga dapat menimbulkan perasaan terluka. 

"Seringkali, pertanyaan ini bahkan belum dibahas, jadi ketika salah satu pasangan mengetahui pasangannya menonton film porno, mereka merasa dikhianati,” jelas terapis pernikahan berlisensi dan seks bersertifikat AASECT Holly Richmond, Ph.D., LMFT.

Sebagian dari kebingungan di sini berasal dari asumsi seputar apa artinya berada dalam hubungan monogami. Beberapa orang berasumsi bahwa monogami adalah saat kita eksklusif secara seksual, termasuk tidak ada film porno di antaranya.

Sedangkan yang lain menganggap menonton film porno lebih sebagai aktivitas seksual pribadi dan solo. Dan karena itu tidak berhubungan dengan perselingkuhan yang tidak melibatkan orang lain. 

Tidak ada jawaban yang benar atau salah di sini—ini hanya tentang bagaimana individu-individu dalam suatu hubungan melihatnya dan apa yang mereka sepakati untuk masa depan.

Baca Juga: Haji Faisal Ogah Beri Restu, Rebecca Klopper Mendadak Singgung 'Hubungan Tanpa Status' Bersama Fadly

"Namun, jika kita melihat kriteria mutlak untuk perselingkuhan—keterlibatan fisik atau emosional secara rahasia dengan seseorang di luar hubungan—sulit bagi pornografi untuk mencentang kotak ini. Tentu saja tidak ada sentuhan dan hampir tidak pernah ada komunikasi apa pun," kata Richmond. 

"Kebanyakan orang menonton untuk menghilangkan stres atau mengurangi kecemasan. Ini bukan tentang seks, melainkan tentang pelepasan fisik biologis. Ini hampir tidak pernah tentang berhubungan dengan para pemainnya," ucap dia lagi.

Bisakah film porno berdampak negatif pada suatu hubungan?

“Ya, menonton film porno bisa berdampak negatif pada suatu hubungan, tapi sering kali hal itu bukan karena 'selingkuh'. Itu karena pasangan tersebut belum membicarakan alasan mereka ingin atau tidak ingin menonton film porno dan apa arti pornografi bagi mereka," jelas Richmond. 

"Film porno itu sendiri bukanlah risiko bagi hubungan; tidak membicarakannya lah menjadi hal yang berbahaya," ungkapnya lagi.

Salah satu kekhawatiran paling umum tentang penggunaan pornografi dalam hubungan adalah orang tersebut menonton film porno karena tidak puas dengan kehidupan seksnya dengan pasangannya. 

Namun menurut Francis, kekhawatiran itu sering kali didasarkan pada rasa tidak aman pasangannya terhadap keinginannya sendiri.

"Topik ini dapat membuka beberapa percakapan yang sangat bermakna dalam suatu hubungan,” katanya.

Seringkali, lebih dari sekedar pornografi, pasangan perlu menyelesaikan konflik seputar jarangnya berhubungan seks , jenis seks yang dilakukan (atau tidak), atau kebutuhan yang tidak terpenuhi akan kepastian tentang keinginan individu mereka. Jadi intinya adalah komunikasi ya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI