Suara.com - Berhubungan seks adalah kebutuhan bagi banyak orang dewasa. Namun, ada masa di mana seseorang "libur dari seks" yang ternyata dapat berdampak buruk pada tubuh dan kesejahteraan secara umum.
Jadi jika Anda bertanya-tanya apa yang sebenarnya akan terjadi jika kita berhenti berhubungan seks dalam waktu yang lama, berikut tujuh hal yang perlu Anda ketahui seperti dilansir Daily Star.
1. Hilangnya libido
Menurut Sari Cooper, terapis seks bersertifikat, pilihannya adalah gunakan atau hilangkan gairah seks Anda. Dia mengatakan kepada Reader's Digest, beberapa orang menganggap gagasan seks lebih diinginkan ketika seseorang sedang tidak mengalami masa aktif secara seks.
2. Dinding vagina bisa melemah
Hal ini mungkin berlaku bagi wanita yang memasuki masa menopause.
Sari menambahkan, tanpa frekuensi hubungan seksual yang teratur seiring bertambahnya usia, dinding vagina Anda akan menipis dan dapat menyebabkan hubungan seks yang menyakitkan ketika Anda akhirnya kembali aktif secara seksual.
North American Menopause bahkan merekomendasikan melakukan hubungan seks penetrasi secara teratur untuk membantu kesehatan vagina selama menopause.
3. Hilangnya pelumasan
Baca Juga: Ingin Hamil Saat Berhubungan Seks Harus Orgasme? Begini Penjelasannya
Sekali lagi bagi wanita, Miss V dapat kesulitan mendapatkan pelumasan ketika Anda mulai berhubungan seks setelah beberapa waktu. Hal ini terjadi karena kurangnya hormon estrogen.
Sari menyarankan kesenangan diri sendiri, buku atau video erotis untuk membuat diri Anda tetap terstimulasi.
4. Nyeri haid yang menyiksa
Berhubungan seks teratur dapat meredakan nyeri haid sehingga jika Anda tidak berhubungan seks dalam waktu lama, hal itu bisa terasa menyakitkan.
Karena seks menyebabkan peningkatan endorfin, seks dapat membantu mengatasi kram.
5. Mengurangi risiko terkena ISK
Bukan hal yang buruk, namun hal ini berarti Anda secara drastis mengurangi kemungkinan tertular IMS dan ISK.
Dipercaya bahwa 80% ISK pada wanita pramenopause terjadi dalam waktu 24 jam setelah berhubungan seks.
6. Pria cenderung mengalami disfungsi ereksi
Menurut Bustle, sebuah penelitian menemukan pantang meningkatkan kemungkinan disfungsi ereksi pada pria.
7. Tingkat stres yang lebih tinggi
Kurangnya seks bisa menjadi akar masalah stres Anda. Itu karena keintiman yang teratur dapat menghilangkan stres, sedangkan orang yang tidak berhubungan seks mengalami lonjakan tekanan darah yang lebih tinggi.