Suara.com - Berbagai cara dilakukan agar Mr P atau penis ereksi lebih tahan lama. Kondisi bisa meningkatkan keintiman antar suami istri. Kira-kira gimana ya solusinya?
Dijelaskan Seksolog dr. Haekal Anshari menjelaskan bawah rerata durasi foreplay berkisar antara 18 hingga 19 menit. Durasi ini dianggap lelaki cenderung lama, sehingga membuat tidak sabar untuk melakukan penetrasi karena khawatir penis ereksi cenderung sebentar.
Apalagi kata dr. Haekal, jika lelaki memiliki perasaan cinta dan tertarik pada pasangan maka cenderung lebih mudah ereksi dan terangsang.
"Perasaan dicintai, diinginkan dan dapat membuat laki-laki bergairah juga merupakan hal yang membuat Perempuan bergairah," ujar dr. Haekal melalui konten edukasi di Instagram pribadinya, dikutip suara.com, Rabu (6/9/2023).
Baca Juga: Mimi Peri Putuskan Enggak Akan Nikah karena Tidak Bisa Ereksi, Bisa Sembuh?
Sehingga untuk mengatasi lelaki ereksi lebih dulu, dan efek reaksi Mr P atau penis ereksi hilang maka solusinya pasangan harus menghindari memberi rangsangan berlebihan.
Tujuannya biarkan suami merangsang istri lebih dulu dan fokus ke foreplay atau pemanasan. Ia juga melarang untuk istri lakukan seks oral, agar penis ereksi lebih lama.
"Hindari memberikan rangsangan yang berlebihan ke area penis di saat foreplay. Seks oral memang paling mudah untuk membuat Laki-laki mencapai bangkitan seksual yaitu membuat ereksi penis mencapai level kekerasan optimal," papar dr. Haekal.
Tindakan merangsang penis dan pemberian seks oral bisa membuat penis mudah orgasme, sehingga cepat memasuki fase plateau atau detik-detik jelang orgasme.
Padahal saat kondisi terjadi perempuan belum terangsang atau terlubrikasi dengan baik karena foreplay belum maksimal, hasilnya penetrasi atau seks jadi menyakitkan.
Baca Juga: Memperbesar Mr P dengan Suntik Lemak dan Vakum Penis, Mana yang Bikin Bercinta Makin Enak?
Mirisnya lagi, setelah fase orgasme penis cenderung lebih sulit untuk kembali ereksi atau kembali siap untuk penetrasi di saat perempuan belum terpuaskan.
"Hal ini menyebabkan ketidakpuasan di pihak perempuan, bahkan pihak laki-laki karena terlalu singkat sesi hubungan seksual yang dilakukan," pungkas dr. Haekal.