Suara.com - Heboh Raffi Ahmad cerita Nagita Slavina menangis karena Rafathar ditonjok temannya di sekolah akibat bertengkar. Kira-kira gimana ya cara orangtua hadapi anak bertengkar?
Momen ini diceritakan Raffi Ahmad usai mengisi salah satu acara di televisi swasta pada Selasa, 5 September 2023. Ia berkata harus menenangkan Nagita Slavina yang menangis, dan harus berbicara dengan anak pertamanya itu.
Menurut Raffi, Rafathar sudah kembali cerita setelah bercerita kepadanya tentang duduk perkara yang membuatnya harus baku hantam. Bahkan bapak dua anak itu juga menasehati anaknya, untuk tidak memulai aksi main tangan lebih dulu saat bertengkar.
Di momen ini, kata Raffi, perannya sebagai ayah sangatlah vital dan penting, terlebih saat anak lelakinya memasuki fase remaja lalu terlibat perseteruan di sekolah.
Baca Juga: Rafathar Ditonjok Teman di Sekolah, Raffi Ahmad Beri Wejangan ke Anak: Serang Balik Gapapa
"Ya pokoknya pada saat itu kehadiran seorang bapak sangat penting untuk masalah itu ya, kalau Gigi kan nangis-nangis ya gue tenangin," ujar Raffi.
Melansir Verywell Family, Selasa (5/9/2023) selama tidak melibatkan fisik, pertengkaran bermanfaat untuk agar ia bisa berkompromi, menyelesaikan konflik dan melatih pengendalian diri. Berikut ini cara menghadapi anak bertengkar dengan teman yang bisa dilakukan orangtua:
1. Jangan Terlibat Pertengkaran
Jika orangtua ikut campur, hanya akan membuat anak mengambil kesimpulan bahwa bertengkar dan merengek akan menyelesaikan masalah. Jadi usahakan tidak memihak saat anak bertengkar. Sebaliknya, tantang anak untuk menemukan solusi bersama.
2. Beri Contoh yang Tepat
Baca Juga: Raffi Ahmad Tak Masalah Karyawannya Sibuk Terima Endorsement, Asalkan...
Memberi contoh tidak bertengkar atau meninggikan suara kepada pasangan di depan anak bisa dilakukan. Ini karena anak akan menganggap perselisihan atau pertengkaran dianggap solusi saat keduanya memiliki masalah.
3. Jangan Puji Anak yang Bertengkar
Meskipun anak diklaim benar saat berkelahi, tapi jangan pernah puji anak dalam keadaan tersebut. Apalagi jika tujuan anak bertengkar untuk mendapat perhatian, seharusnya mereka bisa melakukan cara lain agar bisa dapat perhatian yang diinginkan.
4. Buat Anak-anak Sibuk
Sering terjadi pertengkaran anak-anak karena bosan. Tapi saat anak-anak asik sendiri dengan bermain, maka kecil kemungkinan mereka akan bertengkar. Bisa dengan memberikan anak tugas membersihkan kamar sendiri, atau sekedar membantu kedua orangtuanya.
5. Temukan Sumber Masalah
Selain bosan dan ingin diperhatikan jadi sumber masalah pertengkaran. Tapi bisa juga anak lapar atau kecewa pada perilaku temannya, sehingga menyebabkan pertengkaran. Selanjutnya jika sudah tahu sumbernya, maka bisa mulai mencari solusinya.