Suara.com - Sebuah video yang menunjukkan seorang wanita yang menggendong anak sambil dibujuk satpam viral di media sosial. Pada keterangan akun yang mengunggah video tersebut, zoelfick, disebutkan bahwa sang ibu nyaris membuang bayi di Stasiun Pasar Minggu.
Dalam video singkat tersebut, terdengar tangisan bayi yang cukup kencang. Seorang wanita yang diduga ibu dari bayi itu berontak saat berusaha ditenangkan oleh seorang satpam.
Sedangkan satpam lainnya terlihat menggendong bayi yang dibedong dengan kain pink. Ia berusaha menenangkan tangis bayi dengan menepuk pelan punggungnya.
"Kenapa? Ibu ada masalah? Kan bisa diomongin baik-baik," ujar satpam yang berusaha menenangkan ibu tersebut.
Baca Juga: Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap ke Tempat Sampah, Pria dan Wanita Paruh Baya Diamankan Polisi
Saat itu, posisi sang ibu berada di peron sehingga ada dugaan ia hendak membuang bayi di rel kereta.
Sayangnya, pertanyaan itu tak digubris dan wanita tersebut tetap berontak. Para penumpang di stasiun juga terlihat menonton kejadian itu dan beberapa orang mencoba menenangkan wanita ini.
"Seorang ibu diduga mengalami baby blues syndrome nyaris membuang bayinya di Stasiun Pasar Minggu. Syukurlah petugas keamanan sigap menggagalkan rencana sang ibu. Respek untuk kesigapan petugas!" tulis akun zoelfick dalam cuitannya.
Lantas, apa itu baby blues syndrome?
Mengutip dari Alodokter, baby blues syndrome ternyata cukup umum dialami ibu setelah melahirkan. Sayangnya, hal ini jarang disadari baik oleh sang ibu, maupun anggota keluarga terdekat.
Baca Juga: Mau Enaknya Saja, Sepasang Kekasih di Rokan Hulu Buang Bayi Hasil Hubungan Gelap
Kondisi ini dapat menyebabkan ibu menjadi lebih emosional dan sensitif. Umumnya, hal ini ditandai dengan cepat marah, sering menangis, tak nafsu makan, sulit tidur, hingga sulit konsentrasi.
Penyebab baby blues syndrome pun cukup beragam. Hal ini meliputi perubahan hormon, sulit beradaptasi, kurang tidur, riwayat gangguan kesehatan mental, hingga kurangnya dukungan dari orang di sekitar ibu.
Meski terlihat mirip karena memiliki gejala yang sama, baby blues syndrome berbeda dengan depresi pasca melahirkan. Pasalnya, baby blues syndrome biasanya akan membaik setelah 2 minggu.
Namun, jika lewat dari 2 minggu gejala tersebut belum juga mereda, ada kemungkinan ibu mengalami depresi pasca melahirkan. Dalam kondisi ini, ibu sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Kasus depresi pasca melahirkan yang berat dapat menyebabkan psikosis postpartum. Dalam kondisi ini, penderita bisa mengalami halusinasi dan delusi hingga membahayakan bayi dan dirinya sendiri.
Dengan demikian, kondisi yang dialami sang ibu bisa jadi lebih merujuk ke depresi pasca melahirkan. Namun, hal ini tentunya hanya bisa dipastikan setelah berkonsultasi dengan dokter ahli.