Suara.com - Bagi banyak pecinta alam, naik gunung adalah aktivitas yang menantang, sekaligus menyenangkan. Menikmati pemandangan di gunung bisa membuat proses "healing batin" yang manjur.
Namun selalu ada kisah menarik, bahkan mistis, saat mendaki gunung.
Hal ini dialami pecinta alam, Dewi Yan Sari Silalahi, yang baru-baru ini mendaki Gunung Lawu. Banyak pendaki lokal sering menyebut Gunung Lawu sebagai gunung sakral sekaligus angker.
Hal-hal mistis di seputar Gunung Lawu sering terjadi, mulai dari suara gamelan, pria berpakaian adat Jawa, kupu-kupu bercahaya, kijang emas, burung jalak, hingga keberadaan pasar setan.
Ketika senja mulai berubah perlahan ke malam, ketika itulah Dewi dan rombongan meninggalkan pos 4 menuju pos 5 di jalur pendakian Gunung Lawu.
Di perjalanan, Dewi mendengar sayup suara gamelan dari kejauhan. Namun seiring medan menanjak yang dilewati, suara itu terdengar makin jelas.
Dewi berusaha mengabaikan, namun suaranya semakin kencang menusuk kuping. Badan dan langkahnya pun jadi terasa berat sekali.
Saat menanjak, tiba-tiba mata Dewi menangkap sesosok pria berpakaian adat Jawa, dengan syal kuning di leher. Badannya langsung terasa lemas hingga jatuh tak sadarkan diri.
Entah berapa lama, Dewi hanya ingat ia menangis dan berusaha menolak ajakan pria itu.
Baca Juga: 3 Filosofi yang Dapat Diambil dari Mendaki Gunung, Menaklukkan Batasan Diri
Setelah siuman, seorang teman menceritakan kejadian tersebut.