Suara.com - Dokter Boyke Dian Nugraha mengingatkan pasutri untuk tidak saling memaksa jika salah satu pihak tak bergairah untuk berhubungan seks. Memang apa bahayanya?
Menurut dia, ini dikarenakan hubungan seks yang dipaksakan tidak bisa memproduksi lendir atau pelumas yang bisa membuat penetrasi terasa lebih nyaman. Hal ini bisa menyebabkan risiko terjadinya Miss V lecet hingga vaginismus.
"Lecet. Dipaksa dia ketakutan lendirnya nggak kluar. Akibat dari lendirnya nggak keluar saking takutnya terjadi apa yang disebut seperti vaginismus," pungkas dia seperti dikutip dari TikTok @dokter.pasutri, Jumat (1/9/2023).
"Otot-ototnya menguncup boro-boro bisa masuk sementara yang laki-lami memaksakan masuk akhirnya robek," tambah dia lagi.
Baca Juga: Seks di Kolam Renang Terlihat Menggairahkan Seperti di Film, Tapi Ketahui 3 Bahaya Utamanya
Vaginismus adalah kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar. Kondisi ini terjadi ketika adanya penetrasi seksual pada vagina.
Dikutip Halodoc, dampak hubungan seks tidak diinginkan bagi kesehatan fisik lainnya adalah meningkatnya risiko terkena infeksi organ intim hingga berdampak buruk bagi kesehatan organ reproduksi.
Shervin Assari, seorang asisten profesor psikiatri dan kesehatan publik dari University of Michigan, mengungkapkan dalam artikel yang ia tulis di The Conversation, bahwa seks yang baik akan mendatangkan kebahagiaan bagi pasangan.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh tim lainnya, pasangan yang bisa mengalami orgasme yang menyenangkan dianggap sebagai pasangan yang lebih berbahagia.
Sebaliknya, kualitas seks yang buruk atau seks yang dipaksakan justru akan memicu timbulnya perasaan depresi, terutama pada wanita.
Baca Juga: Hubungan Seks Setelah Olahraga Ternyata Baik Untuk Kesehatan, Bisa Bantu Ereksi Jadi Lebih Keras