Polusi Udara Jakarta Makin Menjadi-jadi, Masker Jenis Apa yang Paling Tepat untuk Dipakai?

Jum'at, 01 September 2023 | 16:47 WIB
Polusi Udara Jakarta Makin Menjadi-jadi, Masker Jenis Apa yang Paling Tepat untuk Dipakai?
ilustrasi masker (stocksnap.io)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah pandemi Covid-19 usai, ternyata warga Jabodetabek masih harus menggunakan masker karena polusi udara Jakarta kian memburuk.  Apa jenis masker yang tepat untuk cegah polusi udara?

Data situs pemantau kualitas udara IQAir, Jumat (1/9/2023) menunjukan indeks kualitas udara (AQI) berada di angka 194, dengan kategori tidak sehat. Artinya kadar polutan particulate matter 2,5 (PM 2,5), yang ukurannya lebih kecil dari diameter bertebaran di udara, dan tidak bisa disaring bulu hidung bisa langsung masuk ke tubuh.

Padahal konsentrat udara yang baik harusnya mencatatkan angka 1 hingga 12 mikrogram per meter kubik, sedangkan saat ini mencapai 92,8 mikrogram per meter kubik.

"Kualitas udara yang dihirup sangat berpengaruh terhadap kesehatan paru. Menghirup udara yang tidak sehat atau berpolusi akan menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan, tidak hanya paru namun juga organ lainnya seperti jantung dan otak," jelas Ahli Kesehatan Paru, dr. Januar Habibi, B.Med.Sc, Sp.P saat konferensi pers pembagian 999 paket masker untuk warga Jakarta hadapi polusi udara oleh MS Glow, di Tebet Eco Park, Jakarta.

Baca Juga: Pemprov DKI Tutup Sementara Industri Penghasil Polusi, Pengamat dan Warga Apresiasi Sanksi Tegas Pemprov DKI

Sehingga menurut dr. Januar, penggunaan masker bisa bantu bulu hidung untuk mencegah masuknya polutan ke dalam tubuh. Tapi disarankan baiknya, masker yang digunakan harus dilengkapi dengan nanosilver, yang mampu menyaring polutan berukuran lebih kecil dari PM 2,5.

“Secara alami, bulu hidung kita berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup, namun pada kondisi udara yang sangat berpolusi dibutuhkan penyaring bantuan berupa masker untuk mencegah agar zat polutan (terutama dengan ukuran partikel yang sangat kecil) agar tidak masuk ke dalam sistem pernapasan," jelas dr. Januar.

Direktur Komersial J99 Corp, Amelia Nasution mengatakan berdasarkan penjelasan dr. Januar, bakteri dan virus dapat menunggangi polusi agar bisa masuk ke tubuh manusia dan menginfeksi, tapi dengan masker yang dilengkapi nanosilver polutan itu tidak bisa masuk.

Jenis Masker untuk cegah polusi. (Dini/Suara.com)
Jenis Masker untuk cegah polusi. (Dini/Suara.com)

"Kemampuan nanosilver menghancurkan mikroorganisme infeksius menjadikan nano silver sebagai salah satu agen antimikroba yang paling kuat. Dengan demikian, masker kosme memenuhi kegunaan biomedis yaitu ampuh dalam melawan infeksi, sebab nanosilver kini termasuk salah satu teknologi nano yang paling andal," jelas Amelia.

Amelia menjelaskan, ini juga yang jadi alasan pembagian 999 paket masker Kosmemask untuk warga Jakarta agar terhindar dari polusi udara yang bisa menyebabkan berbagai penyakit pernapasan dari mulai ISPA, asma, PPOK, hingga tuberkulosis (TB).

Baca Juga: Kurangi Polusi Udara, Ini 5 Cara Kerja Ramah Lingkungan di Kantor

Masker yang dibagikan ini diklaim jadi masker pertama dengan kandungan Nano Silver dilengkapi dengan Stopper, Hypoallergenic, Anti bacterial yang terdiri dari 4 lapisan extra protection.

Bahan masker ini juga cenderung lembut, nyaman digunakan, dan tidak menyebabkan iritasi, BFE Bacterial Filtration Efficiency (BFE) 99%, dan Partie Filtration Efficiency (PFE) 95%.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI